Lihat ke Halaman Asli

Rissa FitriaSari

Guru SMA Negeri 1 Punggur Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Materi Biologi Kelas XI

Diperbarui: 14 Februari 2024   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar peserta didik SMAN 1 Punggur. Model PBL merupakan pembelajaran dengan menghadapkan peserta didik pada permasalahan- permasalahan yang akan membuat peserta didik merasa tertantang dengan masalah yang diberikan guru. Model PBL memberikan cara bagi peserta didik untuk membangun kecakapan intelektual yang terkait dengan motivasi belajar peserta didik. Harold Koontz dalam Moekijat (2001:5) menjelaskan "motivasi sebagai suatu dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau mencapai suatu tujuan". motivasi merupakan kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Karenanya motivasi belajar seseorang akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai oleh seseorang. Model pembelajaran tersebut merupakan salah satu alternatif model yang tepat diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada SMAN 1 Punggur diperoleh beberapa termuan yaitu guru masih menggunakan model pembeljaran multi strategi. Guru menggunakan beberapa metode pembelajaran pada satu topik, namun penggunaan metode -- metode pembelajaran tersebut tidak didasarkan pada rasionalisasi terhadap kondisi peserta didik, karakteristik peserta didik, karakteristik materi yang akan diajarkan, dan ketersediaan sarana pendukung pembelajaran. Guru lazim menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Kemudian peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas secara berkelompok dan membahas hasilnya. Evaluasi yang dilakukan juga masih berorientasi pada kognitif produk saja yaitu hasil ujian harian.

Pembahasan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah proses dan hasil belajar, yang dimaksud proses disini adalah motivasi peserta didik sedang hasil belajar yaitu aspek kognitif. Dalam penelitian ini, soal tes kognitif dan angket motivasi diberikan pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil penyebaran angket motivasi belajar peserta didik dengan model pembelajaran PBL (problem based learning) menunjukan hasil angket dengan kategori Sangat tidak setuju (STS)/ Tidak setuju (TS) dengan jumlah 121 memiliki presentase 40,33% sedangkan kategori  Setuju (S)/ Sangat setuju (SS) dengan jumlah 179 memiliki presentase 59,66%, angket disebarkan untuk 20 peserta didik dengan jumlah total 300 dari 15 pertanyaan. Dari analisis tingkat minat belajar melalui angket motivasi belajar dilakukan tindakan pembelajaran melalui media pembelajaran berupa LKPD dan pembuatan poser untuk melihat ketrampilan, aktivitas belajar dan nilai pengetahuan pesrta didik. Nilai ketrampilan diperoleh dari hasil presentasi didepan kelas 20 peserta didik dalam kelompok yang menunjukan hasil dengan kategori tuntas sejumlah 15 peserta didik dengan presentase 75,00% dan kategori tidak tuntas sejumlah 5 peserta didik dengan presentase 25,00%. Selain nilai ketrampilan tindakan yang dilakukan saat pembelajaran juga melihat keaktivan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang dituangkan pada  lembar observasi aktivitas peserta didik. Hasil pengamatan observasi 20 peserta didik menghasilkan 11 peserta didik yang memiliki aktivitas cukup, baik dan sangat baik dengan presentase 55,00% dan 9 peserta didik aktivitas kurang dengan presentase 45,00%.

Dari tindakan proses pembelajaran menunjukkan hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran PBL (prolem based learning) dengan KKTP 70 terhadap 20 peserta didik menunjukkan 16 peserta didik tuntas dalam KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran) yaitu 80,00% , sedangkan yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran sejumlah 4 peserta didik dengan presentase 20,00%. Hasil nilai pmbuatan poster juga meningkat dengan bikdan peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajarnya.

Dari data hasil belajar peserta didik  dalam proses terlihat bahwa, 16 peserta didik atau 80,00% peserta didik memperoleh nilai lebih dari 70 dan 4 peserta didik atau 20,00%  peserta didik memperoleh nilai di bawah 70.  Data penelitian mengenai hasil belajar peserta didik pada siklus disajikan dalam Tabel 2 berikut:

Tabel 2 : Rekap Hasil Belajar Biologi Pada Siklus

Nilai

Jml

(%)

Kategori

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline