Lihat ke Halaman Asli

Risqi Elvatih

Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University

Mahasiswa KKNT-I IPB Tahun 2023 Sukses Jalankan Program BIOECOPORI di Kampung Cicere, Desa Cigudeg

Diperbarui: 21 Juli 2023   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Sekelompok mahasiswa IPB beranggotakan 10 orang yang sedang menjalani KKNT-I (Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi) di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor telah menjalankan program KKN pertamanya yaitu BIOECOPORI yang merupakan gabungan dari dua kegiatan diantaranya pembuatan bio-eco enzyme dan lubang biopori. Program kerja ini dilaksanakan di Kampung Cicere RT 2 RW 20 pada hari Sabtu, 1 Juli 2023.

Program BIOECOPORI (Aksi Bersama Bio-Eco Enzyme dan Biopori untuk Lingkungan) merupakan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi tentang pemanfaatan limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, kulit buah, daging buah yang belum mengalami pembusukan untuk diolah menjadi pupuk organik cair maupun padat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanaman. Selain itu cairan bio-eco enzyme juga dapat dibuat menjadi sabun cair alami yang digunakan sebagai pembersih lantai, alat rumah tangga, serta pestisida dan kuman pada buah dan sayur.

Zero waste menjadi konsep utama yang diangkat oleh mahasiswa melalui program BIOECOPORI. Pembuatan lubang biopori selain dapat menjadi resapan air juga dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah organik seperti sisa-sisa makanan. Sementara itu bio-eco enzyme memiliki tujuan agar masyarakat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang memiliki dampak buruk jika digunakan dalam jangka panjang.

Selain memiliki banyak manfaat, cara pembuatan yang relatif mudah dengan alat dan bahan yang tidak sulit didapatkan menjadi salah satu keunggulan dari bio-eco enzyme. Dalam pelaksanaannya, tidak hanya dari mahasiswa dan perangkat desa setempat, masyarakat khususnya ibu-ibu dan para pemuda juga turut memberikan kontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan program BIOECOPORI.

Foto bersama pembuatan lubang biopori (dokumentasi pribadi)

Wilayah di sekitar Kampung Cicere merupakan areal yang dikelilingi oleh perkebunan sawit. Areal yang ditumbuhi tanaman sawit cenderung mengalami penurunan ketersediaan air karena tanaman sawit memiliki daya serap air yang tinggi sehingga wilayah di sekitarnya akan terdampak. Adanya lubang biopori akan membantu menambah titik resapan air.

Proses pembuatan lubang biopori (dokumentasi pribadi)

Tingginya daya serap tanah terhadap air  hujan akan berdampak pada tingginya cadangan  air bawah  tanah sehingga jumlah air akan tetap bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Ketersediaan  cadangan  air  bawah  tanah  menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan karena sebagian besar wilayah Desa Cigudeg masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline