Mereka memilih berbagai macam profesi untuk bekerja. Mulai dari pekerja swaasta hingga pekerja negeri. Tujuannya sama, ingin menjadi orang sukses dan membahagiakan kedua orang tua.
Tahukah mereka, menurut penelitian Risno Mawandili, rata-rata pekerja bekerja untuk mencari uang. Setiap sen uang digunakan sebagai alat tukar. Alat tukar sendiri, akan habis setelah ditukarkan.
Maksudnya, apa mereka tidak sadar bahwa bekerja delapan jam sehari itu setara 480 menit. Bayangkan; betapa bahagianya kamu jika menggunakan 480 menit itu untuk bersantai.
Menurut penelitian Risno Mawandili (lagi), orang akan semakin bahagia bila hidupnya banyak berrekreasi. Artinya, semakin kurang rekreasi, semakin rentan orang dengan stres.
Tunggu; apa kalian kenal dengan Risno Mawandili? Untuk yang tidak kenal, Risno Mawandili adalam laki-laki, anak dari ibu dan bapaknya. Sehari-hari dia berkerja sebagai penilai hidup orang. Maksudnya, Risno Mawandili adalah peneliti.
Apakah profil singkat di atas bisa memberikan gambaran mengenai sosok Risno Mawandili? Jika tidak, saya tidak peduli.
***
Kembali kepada para pekerja. Sesungguhnya, bahwa memilih profesi kerja tidak bekerja merupakan tingkatan tertinggi para pekerja. Ini belum merupakan penelitian. Baru menjadi dugaan Risno Mawandili.
Pekerjaan tidak bekerja sangat baik untuk kesehatan. Dengan memilih pekerjaan tidak bekerja waktu untuk mengerjakan hal lain selain pekerjaan makin memadai.
Jadi. Mari bekerja tidak bekerja. Agar anda menjadi manusia yang memanisakan diri anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H