Lihat ke Halaman Asli

Branding dan Pemasaran Menjadi Kendala UMKM Tahu Tempe Pak Tik: Mahasiswa KKN Unikama 2022 Kelompok 16 Desa Jedong Fokus Pemberdayaan

Diperbarui: 14 September 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Unikama 2022 Kelompok 16 Desa Jedong, dengan program kerja pemberdayaan UMKM Tahu Tempe Pak Tik dalam bidang branding dan pemasaran. (Dok. pribadi)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berjamur di Indonesia, namun masih minimnya pemahaman mengenai branding dan pemasaran.  Pemerintah berlomba-lomba mengulurkan tangan untuk mengembangkan UMKM menjadi lebih maju. Sejumlah program seperti bantuan dana untuk pelaku UMKM digelontorkan. Namun, dari aspek pemasaran masih perlu diarahkan.

Menilik dari kondisi tersebut, KKN Unikama 2022 Kelompok 16 Desa Jedong menangkap masalah saat menjalankan observasi di Desa Jedong. Salah satu UMKM di Desa Jedong, Tahu Tempe Pak Tik menarik perhatian mahasiswa KKN Unikama. UMKM tersebut lantaran masih minimnya mengenal branding dan pemasaran pada produknya. Sehingga, KKN Unikama berusaha memberdayakan UMKM tersebut agar terarahkan di aspek pemasaran.

Awalnya UMKM Tahu Tempe Pak Tik masih belum membentuk nama usaha. Masyarakat menyebut UMKM tersebut dengan nama Pak Tik yang berasal dari nama si penjula, Alm. Sutikno. Sehingga diperlukannya nama usaha sebagai branding dari UMKM tersebut.

UMKM milik Sumiati (50) menjajakan produk tahu tempe dengan cara keliling di daerah sekitar Desa Jedong dengan dibantu kedua anaknya. Tahu Tempe Pak Tik juga mengantar pesanan ke penjual sayur keliling untuk dijual lagi. Lingkup pemasaran dari Tahu Tempe Pak Tik seputar itu setiap harinya. Oleh sebab itu, perlu adanya pemasaran yang lebih luas untuk menjangkau pasar yang semakin besar.

Dari masalah-masalah tersebut, KKN Unikama membentuk beberapa kegiatan untuk pemberdayakan UMKM Tahu Tempe Pak Tik. Dari segi branding KKN Unikama membentuk nama usaha yaitu Tahu Tempe Pak Tik. Dibuatkannya logo usaha yang mengindentitaskan usaha. Membuat desain packaging untuk plastik dan kertas bungkus. Menyediakan kartu nama, yang dapat diberikan kepada pelanggan. Membuat banner usaha di tempat produksi. Dan yang terakhir membuat pamflet dan foto produk untuk pemasaran di sosial media.

Banner di tempat produksi Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

Stempel packaging untuk kemasan plastik Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

Kartu Nama Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

Kertas Koran untuk kemasan Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

KKN Unikama dalam pemasarannya membuat akun email usaha dan Facebook Tahu Tempe Pak Tik. Alasan memilih Facebook adalah menyesuaikan kemampuan bersosial media si pemilik usaha. Sehingga, media promosi di sosial media menggunakan Facebook. Kemudian, untuk memudahkan proses pesanan, dialihkannya WhatsApp menjadi WhatsApp Business. UMKM akan dimudahkan untuk traksaksi dan mempromosikan produk.

Akun Facebook Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

Pemberdayaan selanjutnya adalah pembuatan Google Penelusuran tempat usaha Tahu Tempe Pak Tik. KKN Unikama membuatkan titik koordinat rumah produksi di Google Maps. Nantinya, masyarakat luas dapat mendatangi Tahu Tempe Pak Tik melalui Google Maps. Selain itu, dimasukkannya detail alamat, foto tempat produksi, hingga pamflet-pamflet untuk media promosi di akun Google Maps Tahu Tempe Pak Tik.

Google Penelusuran Tahu Tempe Pak Tik (Dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline