Lihat ke Halaman Asli

Situs Patirtaan Ngawonggo: Menyambung Sejarah dan Tradisi Melalui Edukasi Wisata

Diperbarui: 20 Mei 2024   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Situs Petirtaan Ngawonggo ini merupakan salah satu cagar budaya yang terletak di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Pada mulanya situs ini sudah ada sejak dahulu akan tetapi belum ada perawatan khusus yang menjadikan situs bersejarah ini menjadi wisata edukasi. Namun, ada salah seorang pemuda setempat bernama Mas Rahmad Yasin yang tergerak hatinya untuk merawat dan mengelola Situs Ngawonggo ini tanpa keinginan untuk mendapatkan keuntungannya. 

Beliau ingin menjadikan cagar budaya ini sebagai wisata edukasi yang dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang kesederhanaan dan kehidupan. Selain itu, Mas Yasin juga ingin mempertahankan salah satu cagar budaya Indonesia

 Mas Yasin mendirikan Tomboan dengan konsep pengunjung dapat menikmati suguhan tradisional yang disediakan. Nama Tomboan sendiri terinspirasi dari wedang yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar Situs Ngawonggo.

 Dalam bahasa Jawa, Tomboan sendiri bermakna obat, dengan maksud dan keinginan agar Tomboan ini bisa menjadi obat letih bagi masyarakat sekitar. Tomboan dan Situs Petirtaan Ngawonggo adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika diibaratkan sebagai rumah, Tomboan adalah ruang tamu sedangkan Situs adalah orang tua. Yang mana para tamu yang datang diharapkan bisa mendapatkan informasi mengenai Situs tersebut. Memang jika dilihat secara sekilas masyarakat sekitar seringkali mengira bahwa ini adalah sebuah warung atau tempat makan. Akan tetapi, sebenarnya itu adalah tempat bagi para pengunjung untuk menikmati suguhan tradisional dan pemandangan indah dari Situs Ngawonggo.

Suguhan tradisional, Dokpri

Adapun peran masyarakat sekitar yang turut membantu menjaga Situs Ngawonggo ini tidak ada sama sekali paksaan, namun atas kesadaran diri masing-masing. Masyarakat sekitar dengan sukarela dalam menjaga kebersihan, keamanan dan kelestarian lingkungan sekitar dan memiliki rasa tanggung jawab mendalam untuk merawat warisan budaya dan spiritual mereka. Keberhasilan Situs Petirtaan Ngawonggo ini tidak hanya bergantung pada kerja keras masyarakat saja, tetapi juga rasa cinta dan kepedulian yang mereka miliki terhadap Situs tersebut.

Meracik Wedang. Dokpri

Mengelilingi Situs Patirtaan Ngawonggo, dopri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline