Dokpri
Situs Petirtaan Ngawonggo ini merupakan salah satu cagar budaya yang terletak di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pada mulanya situs ini sudah ada sejak dahulu akan tetapi belum ada perawatan khusus yang menjadikan situs bersejarah ini menjadi wisata edukasi. Namun, ada salah seorang pemuda setempat bernama Mas Rahmad Yasin yang tergerak hatinya untuk merawat dan mengelola Situs Ngawonggo ini tanpa keinginan untuk mendapatkan keuntungannya.
Beliau ingin menjadikan cagar budaya ini sebagai wisata edukasi yang dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang kesederhanaan dan kehidupan. Selain itu, Mas Yasin juga ingin mempertahankan salah satu cagar budaya Indonesia
Mas Yasin mendirikan Tomboan dengan konsep pengunjung dapat menikmati suguhan tradisional yang disediakan. Nama Tomboan sendiri terinspirasi dari wedang yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar Situs Ngawonggo.
Dalam bahasa Jawa, Tomboan sendiri bermakna obat, dengan maksud dan keinginan agar Tomboan ini bisa menjadi obat letih bagi masyarakat sekitar. Tomboan dan Situs Petirtaan Ngawonggo adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika diibaratkan sebagai rumah, Tomboan adalah ruang tamu sedangkan Situs adalah orang tua. Yang mana para tamu yang datang diharapkan bisa mendapatkan informasi mengenai Situs tersebut. Memang jika dilihat secara sekilas masyarakat sekitar seringkali mengira bahwa ini adalah sebuah warung atau tempat makan. Akan tetapi, sebenarnya itu adalah tempat bagi para pengunjung untuk menikmati suguhan tradisional dan pemandangan indah dari Situs Ngawonggo.
Suguhan tradisional, Dokpri
Meracik Wedang. Dokpri Mengelilingi Situs Patirtaan Ngawonggo, dopri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI