Gadis belia ini kerap disapa dengan sebutan "Nana" pada masa kecilnya. Seorang gadis kecil dengan kulit putih dan berambut agak pirang merupakan sosok yang periang. Ia adalah sosok anak perempuan pertama yang orang kenal memiliki jiwa yang kuat dan tahan banting. Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang aktif, aktif berkomunikasi, bersosialisasi, bermain, dan belajar. Bahkan ia telah memasuki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada usia 1,5 tahun. Semangat belajar sudah ia miliki sejak kecil.
Dunia pendidikan Nana berjalan dengan lancar hingga saat ini. Usianya kini telah hampir menginjak dua dasawarsa. Ia tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi bergengsi di Yogyakarta. Ia memutuskan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Ia percaya bahwa pendidikan bagi perempuan adalah hal yang sangat penting. Ia selalu meyakini bahwa perempuan tetap harus memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Kini bukan lagi zamannya patriarki, namun perempuan tetap memiliki peran sebagai perempuan. Akan tetapi, peran tersebut tetap mengedepankan pendidikan bagi perempuan. Sejatinya, perempuan merupakan pendidikan pertama bagi anaknya.
Ketika Nana bersekolah, ia selalu menjadi juara ketika moment kelulusan. Bagaikan juara telah melekat pada dirinya. Ia bukan tipe orang yang ambisius mengejar nilai ataupun juara. Ia menerapkan prinsip bahwa ilmu tak selalu dari buku, namun juga dari pengalaman. Ia banyak mengikuti kegiatan di sekolah maupun di kampus untuk meningkatkan kualitas dirinya. Kemudian ia juga menerapkan keyakinan bahwa pintar bukan hanya dalam bidang akademik, namun juga dalam cara ia bersosialisasi atau membaur dengan lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H