Lihat ke Halaman Asli

Risma Zanuar

Pemenuhan Tugas Matkul

Rupiah Melemah Imbas Obligasi AS Naik

Diperbarui: 20 Januari 2022   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di pasar spot, Rabu pagi, nilai tukar rupiah berada di level Rp.14.369 per dolar AS. Mata uang Garuda melemah 0,23% dari perdagangan sebelumnya di Rp.14.336 per dolar AS.

Pagi itu, sebagian besar mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura bertambah 0,01%, won Korea Selatan 0,1%, dolar Taiwan 0,07%, bath Thailand 0,38%, yen Jepang 0,07%, ringgit Malaysia 0,24% dan rupee India 0,46%.

Sementara Filiphina menguat 0,04% dan yuan China menguat 0,01%.

Di sisi lain, sebagian besar mata uang negara maju terpantau menguat terhadap dolar AS. Pound Inggris naik 0,01%, franc Swiss naik 0,02%, dolar Australia naik 0,03% dan dolar Kanada naik 0,13%.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan kembali melemah seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun mencapai 1,88%, level tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

"Tekanan terhadap rupiah mungkin berlanjut hari ini, sejalan dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS." kata Ariston.

Selain itu, penurunan harga saham AS juga meningkatkan sentimen negatif terhadap aset beresiko, termasuk rupiah. Kemudian, kenaikan harga minyak dunia hingga US$86 per barel juga menekan mata uang Garuda karena Indonesia berpotensi mengurangi surplus neraca perdagangannya.

"Rupiah mungkin tertekan ke Rp.14.360-Rp.14.380 per dolar AS hari ini dan potensi support bisa di kisaran Rp.14.320 per dolar AS." kata Ariston.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline