Islam merupakan agama yang mempunyai ajaran yang begitu luas. Ajaran-ajaran Islam tentulah dimulai dari sebuah kesederhanaan sampai hal-hal yang cukup rumit. Oleh sebab itu, diperlukan seseorang yang mumpuni untuk memberikan pemahaman kepada yang awam. Seseorang tersebut biasanya disebut sebagai seorang dai. Dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam seorang dai harus mempunyai pemikiran yang luas dan terbuka. Apalagi di masa sekarang banyak umat muslim yang menyepelekan ajaran-ajaran agama Islam dan menganggap ajaran agama Islam sebagai sesuatu yang merepotkan.
Pengajian yang digelar secara tatap muka yang diharapkan menjadi wadah para penerus atau para remaja untuk belajar mengenai agama pun kini sudah sangat jarang ditemukannya. Dengan permasalahan yang demikian, haruslah seorang dai memutar otaknya untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam dan dapat diterima oleh para remaja. Untuk mencapai hal itu, diperlukan sebuah metode berpikir yang tepat. Dalam Islam ada suatu keilmuan yang berhubungan dengan dakwah, yaitu Flsafat Dakwah. Filsafat sendiri merupakan keilmuan yang mempelajari sesuatu secara kritis sebuah sesuatu sampai menemukan hakikat dari sesuatu tersebut. Selanjutnya dakwah, dakwah merupakan hal yang sangat penting di kalangan masyarakat, terutama masyarakat muslim. tujuan dakwah adalah untuk memberikan semangat, motivasi, mengajak, membimbing,mereka untuk mendapatkan ajaran-ajaran agama Islamsdecara tak terpaksa atau sadar (Syamsul, 2013: 06). Kemudian filsafat dakwah merupakan ilmu filsafat yang berkaitan dengan dakwah untuk menghubungkan dan mengimplementasikan keimanan seoerang muslim dengan Allah SAW, Islam, dan lingkungan di sekitarnya ( Andy, 2002:02). Artinya filsafat dakwah adalah sebuah keilmuan yang mempelajari sesuatu secara mendalam dengan mengkritisi, mencari kelogisan ajaran Islam untuk dikomunikasikan, disampaikan, dan dijadikan sebagai ilmu pendidikan.
Filsafat dakwah dapat digunakan sebagai metode berpikir para dai. Selain untuk mengetahui bagaimana cara berdakwah yang efektif di masa sekarang; terutama supaya dapat diterima oleh para remaja, filsafat dakwah jika para dai memahami pun akan menjadi sebuah keilmuan yang dapat dijadikannya pegangan saat menjawab pertanyaan yang mengarah kepada keberadaan Tuhan atau bagaimana hakikat manusia.
Pada Jurnal Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) yang berjudul Analisis Metode dan Konten Dakwah yang Diminati Para Remaja dan diterbitkan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Jati pada tahun 2022 memaparkan hasil penelitian bahwa remaja lebih senang mendengarkan dakwah melalui soial media seperti Youtube, Tiktok, dan Instagram. Sudah jarang ada remaja yang berkenan mendengarkan dakwah pergi ke masjid. Dengan adanya filsafat dakwah untuk metode berpikir maka dai akan berpikir dengan cara berpikir filsafat. Cara dan tradisi berpikir filsafat yakni dengan logis, universal, terbuka, dan kritis untuk mendapatkan sebuah kebenaran. Kebenaran yang dimaksud dalam filsafat jika dikaitkan dengan dakwah adalah sebuah pemilihan metode yang tepat, pemilihan materi, dan kebenaran-kebenaran dalam dakwah lainnya.
Seorang dai yang jika dalam berpikir sudah menggunakan metode berpikir Filsafar Dakwah maka akan dengan mudah memberikan ajaran agama Islam dan memahamkan para pendengarnya. Dengan demikian, filsafat dakwah dapat berkontribusi dalam pengembangan dakwah para remaja dan meningkatkan keimanan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H