Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen, yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Namun, tidak membuat relasi Produk Dosmetik Bruto (PDB) tidak pernah melampui target dalam APBN.
Pada grafik tersebut menunjukkan adanya Realisasi, APBN, serta APBN-P dan ditandai beberapa warna. Realisasi ditandai dengan warna Kuning, APBN ditandai dengan warna merah sedangkan APBN-P ditandai dengan warna biru.
Agar mudah memahami grafik pada gambar tersebut, maka penulis akan menjelaskan apa itu Realisasi, APBN, dan APBN-P.
Realisasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan demi mendapatkan apa yang telah kita rencanakan dan apa yang telah kita harapkan.
APBN-P merupakan perubahan suatu anggaran karena adanya perubahan yang ingin menurunkan defisit suatu anggaran demi sebuah dana yang telah teralokasikan. Perubahan yang terjadi diakibatkan dari kebijakan-kebijakan fiskal demi menormalkan sebuah perekonomian
APBN merupakan suatu perencanaan keuangan yang telah mendapat persetujuan dari DPR dan APBN juga berisikan hal-hal yang sistematis dan juga terperinci dan juga memuat suatu rencana tentang pengeluaran dan penerimaan negara selama satu tahun anggaran.
Maka, Realisasi, APBN dan APBN-P sangat penting dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi untuk melihat bagaimana tindakan, perubahan, dan rencana pemerintah dalam mengatasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2014 Realisasi mencapai 5,01 APBN mencapai 6 dan APBN-P mencapai 5,5.
Pada tahun 2015 Realisasi mencapai 4,88 APBN mencapai 5,8 sedangkan APBN-P mencapai 5,7. Pada tahun 2016 Realisasi mencapai 5,03 APBN mencapai 5,3 APBN-P mencapai 5,2. Pada tahun 2017 Realisasi mencapai 5,07 APBN mencapai 5,1 APBN-P mencapai 5,2. Kemudian pada tahun 2018 Realisasi mencapai 5,17 sedangkan APBN mencapai 5,4.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia membaik dan meningkat pada tahun 2018 Realisasinya tercatat 5,17 dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Hal ini, karena pada tahun 2018 banyaknya permintaan dosmetik. Pertumbuhan konsumsi dan investasi meningkat didukung pendapatannya yang membaik. Serta dilanjutkan dengan pembangunan proyek infrastruktur dan inflasi yang rendah sejalan karena daya beli masyarakat terjaga.