Gabungan kelompok tani (gapoktan) Tani Mulyo Desa Suci Kabupaten Jember memiliki antusiasme yang sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk menjadi relawan jantung. Pelatihan ini dilakukan pada kelompok tani dengan dasar bahwa angka kejadian henti jantung di luar rumah sakit menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan angka kelangsungan hidup hanya 12 % saja.
Penyebab utamanya adalah terlambatnya pemberian tindakan BHD. Petani dan masyarakat di daerah pertanian di Kabupaten Jember memiliki faktor resiko yang cukup besar untuk menghadapi resiko penyakit jantung dan serangan jantung mendadak dikarenakan faktor diet, gaya hidup, dan aktivitas yang tinggi. Menjadi seorang relawan BHD yang terlatih memiliki peran yang besar dalam mengurangi angka kematian akibat serangan jantung. Setiap orang di komunitas (termasuk kelompok tani) bisa menjadi relawan BHD yang dapat memberikan tindakan pada korban henti jantung sewaktu - waktu.
Dengan adanya fakta tersebut, gapoktan Tani Mulyo memiliki keinginan untuk mendapatkan pelatihan BHD dari tim pengabdian dosen dari Kelompok Riset CARING Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Tim pengabdian dosen dari Keris CARING FKep UNEJ yang diketuai oleh Ns. Rismawan Adi Yunanto, M.Kep (Fakultas Keperawatan UNEJ) dan beranggotakan Ns. Wantiyah, M.Kep (Fakultas Keperawatan UNEJ) dan Dr. Dewi Rokhmah, S.KM.,M.Kes (Fakultas Kesehatan Masyarakat UNEJ) berkomitmen dengan Gapoktan Tani Mulyo untuk dapat bersama-sama membentuk daerah pertanian Ramah Jantung di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember melalui pelatihan BHD. Pelatihan BHD diagendakan dengan penyampaian enam materi mulai dari pengenalan penyakit jantung, cara pencegahan penyakit jantung, konsep BHD, cara melakukan BHD, bagaimana syarat BHD yang tepat, dan diakhiri dengan sesi demonstrasi tindakan BHD yang baik dan benar.
Tim Pengabdian juga melibatkan tim dosen dari Kelompok Riset CARING yaitu Ns. Ruris Haristiani, S.Kep., M.Kes sebagai trainer dalam pelatihan ini.
Gapoktan Tani Mulyo mengikuti proses pelatihan dengan sangat antusias. "Kami sangat bersemangat sekali untuk mengikuti pelatihan ini, karena ini hal baru buat saya" ujar To sebagai salah satu peserta. Kegiatan pelatihan berlangsung dengan lancar dan ditutup dengan redemonstrasi dari peserta dalam melakukan tindakan BHD. Evaluasi dilakukan oleh tim pengabdian dengan menggunakan kuesioner pretest-posttest kepada seluruh peserta pelatihan. Hasil evaluasi formatif yang didapatkan ternyata peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari peserta pelatihan BHD ini mencapai 80% pasca pelatihan diberikan. "Tentunya pelatihan ini sangat bermanfaat untuk saya, awalnya saya tidak tau tentang cara penanganan henti jantung, tapi sekarang saya sudah paham bagaimana memberikan pertolongan pertama" Ujar Rikwan sebagai ketua Gapoktan Tani Mulyo. "Saya berharap pelatihan ini bisa berlanjut dan dapat terus memberikan manfaat untuk para petani di Desa Suci Kecamatan Panti, Kabupaten Jember" tambahnya lagi.
Kegiatan pelatihan ini tentunya adalah kegiatan awal yang dilakukan oleh tim pengabdi kepada Gapoktan Tani Mulyo dan selanjutnya masih ada tahap follow up yang dilakukan untuk menjamin retensi pemahaman tindakan BHD pada gapoktan Tani Mulyo Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember. "Kedepannya masih ada kegiatan follow up yang akan kami lakukan dengan tujuan menjamin melekatnya pengetahuan dan keterampilan dari Gapoktan Tani Mulyo terhadap tindakan BHD yang sudah diajarkan" terang Rismawan. Kedepannya tim pengabdian berharap perwujudan Desa Suci sebagai daerah pertanian ramah jantung dapat terwujud. Tim pengabdian juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember atas dukungan yang diberikan melalui Hibah Pengabdian Dosen Pemula Tahun Anggaran 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H