Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Perkembangan Manajemen Operasi

Diperbarui: 26 Oktober 2023   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASI

         Ide manajemen operasi bermula pada abad ke-18 sebagai manajemen manufaktur. Adam Smith seorang ekonom menyadari bahwa spesialisasi pekerjaan bisa sangat bermanfaat bagi perekonomian organisasi mana pun.

         Karena itu, Adam Smith mendapat ide untuk membagi pekerjaan menjadi unit-unit kecil di mana hanya pekerja yang berspesialisasi dalam bidang tertentu yang akan melakukan tugas tersebut tidak hanya untuk memastikan kinerja tugas yang efisien tetapi juga untuk lebih meningkatkan keterampilan mereka (Kumar, dan Suresh , 2009, hal. 284).

         Adam Smith menjelaskan manfaat pembagian kerja, yaitu:

  • Kemampuan atau keterampilan seseorang meningkat jika ia bekerja berulang-ulang,
  • Waktu lebih hemat karena sering berpindah-pindah pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
  • Penemuan mesin khusus yang dapat melakukan satu jenis pekerjaan saja dalam serangkaian pekerjaan.

         Pada awal abad ke-20, F. Taylor memberlakukan hukum ini dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan manajemen ilmiah. Sejak saat itu hingga awal tahun 1990-an, banyak perkembangan yang dilakukan berdasarkan tradisi kegiatan ini.

         Pada tahun 1776, Adam Smith mengembangkan teori spesialisasi tenaga kerja dalam produksi (Kumar dan Suresh, 2009, hal 284).

         Pada periode ini kita melihat evolusi sistem produksi, beralih dari sistem produksi rumahan ke sistem produksi menggunakan mesin, seperti penemuan alat pintal, tenun, dan mesin uap.

         Perkembangan produksi semakin maju seiring dengan tumbuhnya pabrik-pabrik, dan seiring dengan itu pula tumbuhnya tenaga kerja.

         Hal ini diikuti oleh perkembangan akuntansi biaya pada tahun 1799 oleh Eli Whitney dan ilmuwan lainnya. Kemudian pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan pembagian kerja dan penugasan berdasarkan keterampilan karyawan dan kebutuhan manajemen waktu (Kumar dan Suresh, 2009, hal 284).

         Dari ilmu manajemen waktu, Frederick Taylor mengembangkan perencanaan dan prestasi kerja pada tahun 1900. Beberapa saat kemudian, pada tahun 1900, Frank Gilbert memperkenalkan gagasan studi ketenagakerjaan (Wilson, 995, hal 87). Disusul dengan pengembangan teknik penjadwalan kerja karyawan serta pengembangan pekerjaan manufaktur yang memerlukan penggunaan mesin.

         Kedua perkembangan ini dilakukan oleh Henry Gantt pada tahun 1901. Pada tahun 1915, F.W. Harris mengembangkan penggunaan inventaris untuk pengendalian ekonomi. Departemen hubungan manusia dikembangkan oleh Elton Mayo pada tahun 1927 (Kumar dan Suresh, 2009, hal 284). Mengikuti perkembangan ini, informasi statistik digunakan untuk menguji dan mengendalikan kualitas berbagai produk dengan menggunakan kartu kendali mutu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline