Lihat ke Halaman Asli

Risma Sekar Firdaus

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Cafe Warna UM, Kreasi Mahasiswa di Setiap Semester Ganjil

Diperbarui: 6 September 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belajar tak hanya berada di dalam kelas, tetapi juga di dunia kerja yang nyata. Salah satu contohnya adalah Caf Warna yang berada di Universitas Negeri Malang (UM). Caf Warna ini sepenuhnya dikelola oleh mahasiswa, tepatnya mahasiswa semester lima program studi D4 Tata Boga. Oleh karena itu, kafe warna hanya dibuka setiap semester ganjil saja.

Cafe Warna merupakan bagian dari mata kuliah MUK Cafetaria dan MPU Pastry & Bakery yang mengharuskan mahasiswa mengelola kafe sebagai bagian dari proses belajar mereka. Tidak hanya sekadar praktik memasak, pengelolaan kafe ini mencakup berbagai aspek bisnis kuliner mulai dari manajemen keuangan hingga pemasaran yang bertujuan memberikan mahasiswa pengalaman nyata sebelum mereka terjun ke dunia profesional.

"Kalau tim semua anak kelas dapet divisinya masing masing. Dari General manager, manager, HRD, lalu ada juga divisi ada produksi, pemasaran, keuangan sama pengadaan alat dan bahan, dan itu di setiap divisi juga ada managernya" Ujar Ersha salah satu mahasiswa yang terlibat.

Di tahun  ini, Caf Warna UM mengangkat konsep Nature. Konsep ini mencerminkan semangat keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan yang ingin disampaikan oleh mahasiswa. Konsep ini diwujudkan dengan mencakup dekorasi yang berwarna hijau di dalam caf. Tak hanya itu, alat-alat makan pun juga terbuat dari bambu dan daun pisang.

Selain konsep yang unik, menu yang disajikan juga menjadi daya tarik tersendiri. Setiap angkatan yang mengelola caf ini pasti memiliki menu andalannya masing masing. Tahun ini, menu yang diunggulkan adalah Nasi Rakyat Daun Jeruk, Strawberry Croissant, Nasi Tempong, Nasi Goreng, Strawberry Cheesecake, dan Capilem.

 Tak hanya mengelola cafe, para mahasiswa juga belajar tentang pentingnya mencapai target omzet dan keuntungan. "Harapannya, kita bisa mendapat nilai A dari mengelola cafe ini, omzetnya memenuhi target, dan tidak mengalami kerugian hingga harus nombok," tambah Ersha.

Meskipun Cafe Warna hanya dibuka saat semester ganjil saja, bukan berarti kafe ini termasuk kafe biasa, melainkan wadah bagi mahasiswa untuk berkreasi dan mengembangkan potensi diri, baik dalam menciptakan inovasi kuliner maupun dalam memanajemen bisnis. Melalui konsep yang berbeda di setiap tahunnya, mahasiswa berharap Caf Warna dapat terus menjadi tempat yang bermanfaat bagi mahasiswa dan memberikan dampak positif kepada masyarakat dan sekitarnya.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline