Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah program kegiatan belajar diluar kampus selama 3 semester untuk menghasilkan lulusan - lulusan yang unggul, adaptif, tangguh dan cakap. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menentukan aktivitas merdeka belajar yang terdiri dari beberapa skim didalamnya seperti Pertukaran Pelajar, Magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik, Kewirausahaan, Studi Independen, Asistensi Mengajar, Kegiatan Kemanusiaan, Penelitian, dan Bela Negara. Pada Hibah MBKM UNS, tim dari program studi Ilmu Lingkungan memilih skim proyek yang merangkul Desa Papringan sebagai tempat pelaksanaan program. Pemilihan skim tersebut didasarkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi pada Desa Papringan sehingga permasalahan tersebut dapat dimasukkan ke dalam program kerja yang relevan dengan ilmu yang telah dipelajari di program studi Ilmu Lingkungan.
Desa Papringan memiliki potensi dalam bidang pengembangan sektor pariwisata yang didukung dengan adanya sungai dan sawah yang mampu mendatangkan wisatawan. Hal ini menjadi langkah untuk mempromosikan pariwisata di Desa Papringan dengan rencana pengembangan ekowisata yang menjadi sebuah solusi. Tidak hanya itu pengelolaan juga berlandaskan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Pembuatan Papringan Bridge merupakan salah satu program pengembangan kawasan desa dengan mengembangkan sektor wisata yang ada di Desa Papringan. Bukan hanya melihat dari sektor wisata saja tapi melihat dari pengembangan potensi UMKM yang ada di Desa Papringan. Pembuatan program ekowisata ini didukung penuh oleh pemerintah desa dan warga desa yang dibuktikan dengan antusias warga melaksanakan gotong royong untuk membuat Papringan Bridge ini. Diharapkan dengan adanya pembuatan Papringan Bridge masyarakat bisa terbantu dalam sektor ekonomi melalui sektor wisata.
Selain program kerja yang memiliki fokus untuk pengembangan desa, adapula program yang memiliki fokus untuk mengatasi permasalahan limbah padat dan limbah cair desa. Sosialisasi pembuatan Bank Sampah Desa merupakan program kerja yang berisikan pemberian materi pengelolaan sampah khususnya anorganik yang disampaikan oleh pemateri dari World Clean Up Day Kab. Semarang (WCD Kab. Semarang). Sosialisasi ini menargetkan ibu-ibu PKK Desa Papringan sebagai partisipan dengan tujuan penawaran kerjasama dengan pihak WCD mengenai penanganan Bank Sampah Desa. Tidak hanya pengelolaan sampah anorganik, dilakukan sosialisasi pembuatan Eco-enzym yang berasal dari limbah organik sisa buah dan sayuran. Pembuatan Eco-enzym memiliki tujuan untuk Desa Papringan yaitu memanfaatkan limbah organik yang dibuang pada saluran air. Produk Eco-enzym nantinya dapat digunakan untuk mengelola air yang tercemar karena dapat mengembalikan keadaan air dengan memberikan larutan Eco-enzym ke dalam air yang tercemar.
Selain progam kerja yang menargetkan bapak ibu dan remaja desa, program Enviro Study menargetkan siswa Sekolah Dasar dengan melakukan pemaparan materi yang dikemas dengan program edukasi terkait pentingnya menjaga lingkungan, seperti materi pemilahan sampah, materi jenis-jenis sampah dan pengelolaannya, cara menjaga lingkungan yang baik dan benar, dan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Adanya pemberian program materi verbal ini bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, menginovasi, serta meningkatkan kesadaran terkait pengelolaan sampah. Tim Hibah MBKM UNS ini juga bergerak untuk mengikuti kegiatan desa seperti kunjungan ibu hamil dan pasca melahirkan, posyandu rutin, kerja bakti, pembagian bantuan beras kepada warga desa, dan PKK desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H