Lihat ke Halaman Asli

Dampak dari Toxic Relationship bagi Kesehatan Mental

Diperbarui: 20 November 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari Toxic Relationship bagi Kesehatan Mental

Abstrak

Hubungan Toxic Relationship adalah hubungan yang ditandai dengan pola interaksi negatif di dalam sebuah hubungan seperti manipulasi, kontrol berlebihan, dan kurangnya penghargaan emosional, dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak psikologis yang ditimbulkan dari hubungan toxic relationship termasuk peningkatan stres, kecemasan, depresi, hingga penurunan harga diri. Memberikan gambaran bahwa individu yang terjebak dalam hubungan seperti ini sering mengalami tekanan emosional berkepanjangan, yang dapat mengganggu fungsi psikologis dan sosial mereka. Selain itu, ketergantungan emosional dan minimnya dukungan sosial sering kali memperburuk situasi, membuat individu sulit keluar dari hubungan tersebut. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran terhadap tanda-tanda hubungan toxic serta intervensi yang tepat untuk melindungi kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Dampak dari Toxic Relationship

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terjebak di dalam hubungan yang merugikan, yang sering di sebut dengan toxic relationship. Hubungan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari ketidaknyaman perasaan dan pikiran yang sering kali tidak sejalan. Kita sering kali tidak menyadari dari hubungan semacam ini dapat memberikan dampak yang sangat berkepanjangan bagi kesehatan mental.

A. Ciri-Ciri Toxic Relationship 

Ada beberapa ciri ciri toxic relationship yang bisa di temukan apabila kamu terjebak di dalam hubungan. 

1. Selalu dikontrol oleh pasangan 

Tanda yang terlihat jelas dari hubungan ini adalah salah satu pihak selalu mengkontrol secara berlebihan. Contohnya, pasangan kamu memaksakan kehendaknya terhadap hidup yang kamu jalani, walaupun mungkin keinginanmu tidak sejalan.

Ia juga mungkin mengutarakan kalimat yang membuatmu harus menuruti kemauannya.

Misalnya ," Aku bersikap seperti ini karena aku sayang sama kamu." Kalau kamu tidak menurutinya, dia bisa saja menuding kamu tidak menyanginya. Hal ini membuatmu terpaksa mengikuti keinginannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline