Lihat ke Halaman Asli

Merindukan Moral dan Kebenaran - Agama, Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial

Diperbarui: 13 Oktober 2023   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Judul Buku      : Agama, Agenda demokrasi dan Perubahan Sosial

Penulis             : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.

Penerbit           : Deepublish

Reviewer         : Risma Lailatul Munawarroh

Sub Bab          : Merindukan Moral Dan Kebenaran

Dalam paraghraf pertama yang tertera dalam sub bab buku ini lansung menampilkan sepenggal syair Iwan Fals yang tentunya sangat menginspirasi yang mana berbunyi "Masalah moral masalah akhlak biar kami cari sendiri, urus saja moralmu, urus saja akhlakmu, peraturan yang baik yang kami mau. Yang mana berarti masalah moral dan akhlak menjadi modal dasar pembangunan suatu bangsa.

Moral yang sedang didambakan masyarakat umum khalayak umum belum menemukan titik terang. Apakah moral dapat diperbaiki dan dibentuk hanya melalui dunia pendidikan ataupun selainnya.

Gelombang pasang mengenai moral dan kebenaran selalu terancam dan berpotensi mengalami surut. Penyimpangan-penyimpangan yang hadir dan melanda selalu jauh dan mengingkari adanya kebenaran. Dari kasus-kasus yang ada seharusnya lembaga hukum dan pemerintah birokrat harus menjadi roda penggerak untuk memberantas dan menanggulangi tindak pidana yang terjadi.

Jika moral di ibaratkan orientasi sikap dan perilaku-perilaku manusia, maka manusia diposisikan sebagai subjek yang bergerak melalui peran sosialnya yang berinti kepada moral. Dapat dikatakan ukuran tanggung jawab moral seseorang menentukan kualitas kepribadian manusia. Moral berurusan dengan baik buruknya seseorang sebagai manusia dalam relasi sosial yang mewajibkan memanusiakan manusia. 

Kebenaran bersifat universal yang mana akan dapat diterima oleh logika umum. Sesuatu dapat diterima akal sehat apabila benar. Logika kekuasaan yang memutlakkan kebenaran sepihak. Dan disebutkan permainan kuasa adalah bagian dari bentuk kekerasan budaya yang melukai rasa etis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline