Terdengar mustahil jika seorang pengangguran bisa kaya raya, bahkan banyak yang tidak menyangka apa bisa seorang pengangguran mempunyai harta. Jangankan harta bahkan uang pun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangatlah sulit.
Mereka yang menilai hanya sekedar katanya, melihat dari sosial media, mendengar dari omongan tetangga tidak mungkin percaya. Cibiran sana sini sering terdengar, dengan mengolok-ngolok "buat apa sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga", " buat apa sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya Cuma dirumah aja kaya pengangguran", "ga kerja neng, emang ga malu jadi beban ortu mulu". Mungkin sepele bagi mereka yang tidak tahu seberapa kerasnya seorang pengangguran itu mencari pekerjaan, meng apply ke beberapa perusahaan, yang tidak tahu akan dipanggil atau tidak oleh perusahaan.
Sesungguhnya hati ini lirih mendengar olok mengolok itu, namun bagaimana pun mereka lah yang membuat bangkit, dan gigih untuk pembuktian di suatu saat. Tak ada dendam tak ada dengki, justru sangatlah berterima kasih.
Orang tua yang semakin menua, dan adik yang semakin tumbuh dewasa, rasanya malu jika aku masih belum punya apa-apa, namun aku percaya bahwa tuhan tidaklah tidur, jelas tuhan melihat lirihan doa dan usaha kita semua.
Mari berpelukan untuk kita yang menjadi tulang punggung keluarga.
