Lihat ke Halaman Asli

Menikmati Masa Muda atau Ingin Nikmat di Masa Tua?

Diperbarui: 25 Mei 2022   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terlahir sebagai perempuan adalah anugrah buat saya, terlebih menjadi anak kedua yang konon katanya beda dari anak pertama atau ketiga. Sedari 5 Sd bapak selalu bertanya " mau lanjut sekolah kemana ?, usahakan pakai jilbab yah, ngga kasian sama bapak ?, karena dosa nya nanti ngalirnya ke bapak.". Dan saya menetapkan buat masuk pondok pesantren, walaupun awal niatnya mutihin badan. 

ketika mau kelulusan sekolah, wali kelas saya nanya satu persatu ke muridnya " mau lanjut sekolah kemana?, SMP atau kemana ?". sontak nama saya dipanggil, dan seketika saya menjawab "masuk pondok pesantren". Saya hanya menjadi bahan tawaan teman-teman, katanya " kamu nakal si jadi dipondokin" dan masih banyak lagi ledekan-ledekan dari teman-teman. 

Tanggal 15 Juli 2012 tepat dimana orang tua saya mengantarkan saya ke pondok, banyak tangis isak haru dan drama, jauh dari orang tua adalah hal yang terberat saat itu, saya dipaksa harus keluar dari zona nyaman, namun lambat laun semuanya ikhlas lillhita'ala. 

banyak sekali ilmu-ilmu, tidak hanya belajar materi, tapi juga langsung belajar kehidupan. dari diri saya yang harus ikhlas menimba ilmu di pondok pesantren, dan juga orang tua yang harus meridhoi dan mengikhlaskan anaknya sekolah di pondok pesantren. 

tidak mudah menancapkan ikhlas memasuki anaknya ke pondok pesantren, belum lagi ketika menjenguk anaknya menangis, hati orang tua sangat ter iris tersayat, namun demi masa depan anaknya, orang tua dan anak pun saling mendoakan, saling di uji sabar agar ada di pucuk keikhlasan. 

percayalah, tidak ada yang sia-sia menyekolahkan anak di pondok pesantren. 

santri hebat santri keren santri bisa santri mendunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline