Lihat ke Halaman Asli

Mencari Sosok Ideal Pemimpin Jakarta

Diperbarui: 3 Februari 2017   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebentar lagi warga Jakarta akan menggelar perhelatan akbar dalam rangka memilih kepala daerah untuk lima tahun ke depan. Tercatat terdapat tiga nama yang resmi bertanding dalam perhelatan demokrasi bagi warga Ibukota yang akan digelar 15 Februari 2017 ini.

Tentunya tidak mudah bagi warga Jakarta memilih calon pemimpin tersebut tanpa mengenal siapa mereka, siapa barisan pendukung mereka, maupun program yang diusung untuk membangun Jakarta selama lima tahun ke depan.

Menarik bagi kita untuk mengenal lebih dekat siapa saja pasangan tersebut. Pada urutan pertama terdapat pasangan Agus-Sylvi. Pasangan ini merupakan kolaborasi dari sosok militer dan birokrat yang memahami seluk beluk pemerintahan DKI.

Seperti diketahui, Agus adalah sosok yang terdidik dalam jiwa kedisiplinan militer, muda, dan memiliki kesantunan dalam kesahariannya. Sedangkan Sylvi mewakili sosok birokrat yang sudah berkarir puluhan tahun sebagai PNS dilingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Pasangan yang sempat mendapat cibiran di awal pencalonannya ini dengan sebutan anak ingusan, dari waktu ke waktu semakin menunjukkan jati dirinya sehingga berbagai dukungan terus mengalir pada mereka.

Paling tidak hal tersebut dapat terlihat dari tumpah ruahnya masyarakat yang hadir saat ia menyambangi konsituennya diberbagai tempat. Begitu juga dengan dukungan dari kalangan ormas ke agamaan, ia mendapat dukungan dari kalangan warga NU dan warga Muhamadiyah.

Pada pasangan nomor urut dua, terdapat pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat. Pasangan ini telah menuai banyak kontrovesi lewat sikap dan gaya kepemimpinannya yang dinilai jauh dari budaya santun, arogan, suka berkata kasar, dan terjerat kasus penistaan agama.

Ahok sempat membuat heboh masyarakat muslim dari seluruh penjuru tanah air lewat ucapannya yang menodai agama Islam. Lewat kesalahan tersebut, telah memancing kemarahan ummat yang akhirnya membawa ia menuju meja persidangan. Ternyata tidak juga mebuat ia jera, terakhir Ahok melakukan penistaan pada ulama yang disegani oleh ummat yaitu KH Ma’ruf Amin.

Dalam pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, santer dikabarkan, ia mendapat dukungan penuh dari sembilan naga para konglomerat (pengusaha) kalangan etnis Tionghoa. Seperti diketahui, pengusaha-pengusaha tersebut menguasai berbagai lini bisnis dari yang terang sampai remang-remang.

Selanjutnya, nomor urut tiga terdapat pula pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra. Sebelumnya Anis pernah menjabat sebagai Menteri Pendikan di era kepeminpinan Jokowi. Namun dalam perjalanannya ia diberhentikan dari posisi tersebut.

Mungkin saja pencoptan tersebut berangkat dari minimnya prestasi yang diraih oleh mantan Rektor tersebut dalam memajukan Pendidikan Nasional. Tentunya, tidak mungkin terjadi pencopotan jika ia memiliki kinerja yang baik selama menjabat sebagai Menteri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline