Lihat ke Halaman Asli

Risma

Mahasiswi

Dinamika Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS dalam Menghadapi Era Society 5.0

Diperbarui: 3 Januari 2023   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Agavia Syifa Rivani, Adinda Putri Fauziah, dan Risma

 

Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan guna mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan untuk bekal kehidupan di masa depan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, tentunya dibutuhkan sebuah rancangan program yang dijadikan pedoman agar proses transfer ilmu dapat berjalan dengan baik. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum yang dipandang sebagai "jantung pendidikan" memiliki posisi yang strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan pendidikan sebuah bangsa.

Kurikulum dan pendidikan merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 mengatakan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dirancang dan disusun secara sistematis, jelas, dan rinci dengan tujuan agar mudah dipahami dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar (Prabowo, 2019). Seluruh mata pelajaran yang diajarkan dalam satuan pendidikan harus mengacu pada kurikulum yang berlaku, termasuk pada mata pelajaran IPS.

Pembelajaran IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang dihadirkan agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai untuk berpartisipasi dalam masyarakat, negara bahkan dunia (Fauziah, dkk, 2022). Di lingkup sekolah, IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata negara dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat (Darsono & Karmilasari, 2017). Mata pelajaran IPS berperan penting dalam mengorientasikan dan mengarahkan peserta didik pada nilai-nilai dan perilaku demokrasi, memahami dirinya sendiri dalam konteks kehidupan yang kontemporer, dan memiliki tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat global yang saling bergantung.

Idealnya kurikulum harus selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu bentuk perubahan yang dituntut dari kurikulum IPS adalah adanya penyesuaian terhadap perubahan global agar luaran pendidikan memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta tantangan zaman. Kebutuhan akan adaptasi ini pun akhirnya semakin diperkuat dengan kemunculan era Society 5.0.

 Secara sederhana Society 5.0 didefinisikan sebagai suatu  konsep  masyarakat  yang  berfokus  pada  manusia  (human-centered)  dengan  menggunakan platform teknologi (technology based). Konsep Soceiety 5.0 pertama kali digagas oleh negara Jepang dimana konsep ini menunjukan bahwa masyarakat telah berkembang sampai dititik mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraannya (Usmaedi, 2021). Konsep Society 5.0 merupakan bentuk pengembangan dari konsep sebelumnya. Jika Revolusi Industri 4.0 menekankan pada pemanfaatan teknologi sepenuhnya tanpa mengandalkan peran manusia, pada era Society 5.0 ini komponen utama dalam penggunaan teknologi adalah manusia. Maka dari itu, manusia dituntut untuk lebih tanggap dalam menghasilkan solusi atas kebutuhannya, terus menggali informasi serta menciptakan inovasi baru guna menunjang kelangsungan hidupnya.

Ketika berhadapan dengan era Society 5.0, maka peran dunia pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Kurikulum Pendidikan IPS yang mengkaji fenomena sosial di masyarakat yang realitasnya selalu berubah, harus dapat bertransformasi untuk memenuhi berbagai tuntutan masyarakat dan menjadi pedoman keilmuan agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keterampilan menganalisa dan memecahkan masalah perlu ditingkatkan sehingga peserta didik dapat mengimplementasikan nilai-nilai humanis dan sosial dalam kehidupan. Oleh karena itu, penerapan kurikulum pendidikan IPS di era Society 5.0  diharapkan dapat berorientasi pada kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis juga kreatif sehingga dapat berkontribusi dengan nyata di lingkungan masyarakat.

Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS di Indonesia

Kurikulum di Indonesia senantiasa diperbaharui dari masa ke masa. Hal ini ditujukan guna menciptakan pendidikan yang dinamis sesuai tuntutan dan perkembangan masyarakat. Pendidikan dirancang sedemikian rupa oleh pemerintah untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa. Suatu negara dikatakan maju bukan karena memiliki sumber daya alam yang melimpah melainkan memiliki pendidikan yang berkualitas, masyarakat yang disiplin dan etos kerja yang tinggi. Maka dari itu, pendidikan di Indonesia harus mampu menciptakan generasi emas agar dapat memajukan bangsa.

Mengingat kemajuan teknologi yang berkembang pesat, sehingga pendidikan perlu menyesuaikannya. Penyesuaian dalam pendidikan dapat dilakukan melalui pengajaran yang menarik dan menyenangkan agar dapat mempersiapkan siswa untuk memahami kehidupan sosial dan dapat memecahkan persoalan yang ada di masyarakat, salah satunya melalui Kurikulum Pendidikan IPS. Kurikulum pendidikan IPS harus dirancang untuk membangun kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, penting untuk melihat sudah sejauh mana perkembangan kurikulum pendidikan IPS di Indonesia, dan bagaimana dampak serta manfaatnya terhadap masa depan bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline