Lihat ke Halaman Asli

Neuropati Menyerang Usia Produktif

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14036726531055771066

Semua orang beresiko terkena gangguan saraf neuropati. Baik tua maupun muda, laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki resiko yang sama terkena neuropati. Kalau sebelumnya penderita neuropati lebih banyak didominasi oleh orang tua atau penderita diabetes dan gangguan penyakit sistemik lainnya. Kini neuropati juga menyerang anak muda atau usia produktif.

Berdasarkan riset terkini MarkPlus Insight (2014), mengenai Consumer Behaviour & Lifestyle Study penderita neuropati. Sebanyak 50% respondennya yang berusia di atas 30 tahun mengalami gejala neuropati. Dan 25% responden ternyata merasakan gejala neuropati pertama kali di usia 26-30 tahun.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa aktifitas dengan gerakan berulang seperti; kebiasaan main gadget, mengendarai motor, atau duduk berjam-jam sambil mengetik di depan layar komputer, dapat menyebabkan neuropati. Dan aktifitas tersebut lebih banyak dilakukan oleh anak muda. Makanya tak mengherankan bila anak muda zaman sekarang sangat beresiko terkena gangguan saraf neuropati, walaupun mereka masih muda dan tampak bugar secara fisik.

Menurut dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), ketua kelompok studi neurofisiologi dan saraf tepi PERDOSSI Pusat, “selain aktifitas dengan gerakan berulang dan gaya hidup, neuropati juga bisa disebabkan oleh kurang olahraga, gizi yang tidak seimbang atau kekurangan vitamin neurotropik”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline