Madiun-Minggu(8/11) Gong perdamaian merupakan destinasi wisata sejarah yang tergolong masih baru yang ada di Madiun. Gong perdamaian ini, tepatnya terletak di Dusun Jomblang Bethek, Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Wisata ini mulai dikenal dan banyak orang yang berbondong-bondong datang mengunjungi wisata ini.
Dari jalan raya menuju lokasi perjalanan hanya ditempuh kurang dari dua puluh menit. Saat di lokasi wisata, pengunjung akan disuguhkan dengan penampakan gong yang berukuran sangat besar berdiameter 5 meter. Dimana gong ini merupakan simbol ikon perdamaian Madiun sebagai kampung pesilat.
Wisata gong perdamaian dikelilingi pemandangan alam persawahan hijau dan sungai berbatuan yang masih asri. Selain itu, yang memikat daya tarik wisatawan adalah adanya peninggalan situs sejarah milik kerajaan majapahit yang berupa Arca Dewi Sri. Tak hanya itu. Di sungai dekat lokasi juga disediakan spot untuk pemancingan ikan.
Awalnya, penemuan arca dilakukan secara tidak sengaja oleh warga yang mencari emas di Sungai Jomblang Bethek pada bulan maret tahun 2010. Kemudian setelah ditemukan arca batu berbentuk kepala manusia, pencarian masih terus digalakkan. Akhirnya didapatkan penemuan lagi pada bulan juli 2010.
Sedangkan untuk Gong Perdamaian sendiri pembuatannya dirintis pada tahun 2017 dan mulai dibuka wisata pada tahun 2019. Gagasan pendirian dicetuskan oleh para warga yang mengikuti organisasi Karang Taruna dan Karang Sesepuh guna pengembangan sejarah daerah setempat.
Seperti yang diungkapkan oleh Pak Sanji, selaku juru kunci dan ketua RT pada waktu itu, “Kan dulu sejarahnya kalau setiap warga ada acara selalu pinjam gong di Mbah Dipo, bangsa alam lain. Nah, itu nggak boleh dipinjam lagi semenjak acara khitanan di rumah Marto Marjan karena keningnya ada yang nggak dikembalikan. Dari itu, warga sepakat untuk menjadikannya gong perdamaian untuk lambang sejarah perdamaian kejadian itu.”
Untuk bisa mengunjungi tempat wisata Gong Perdamaian Madiun, pengunjung tidak harus mengeluarkan budget yang mahal. Sangat cocok untuk alternatif para penikmat wisata waktu dompet lagi tipis. Sebab akses masuk ke wisata gratis dan pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan.
Parkir motor ditarik sebesar Rp 3.000,- sedangkan untuk mobil dikenakan tarif parker sebesar Rp 5.000,-. Sajian wisata kuliner yang disediakan terbilang sangat murah dan rasanya juga tak kalah enak. Seperti krupuk pecel hanya Rp3.000,00, mie ayam Rp5.000,00, bakso Rp5.000, es teh Rp2.000,00 dan masih banyak lagi.
Ibu Marlin sebagai salah satu penjual mengatakan, “Biasanya ramai pas Minggu. Banyak yang mampir datang makan ke warung. Ditambah ada hiburannya electone. Kalau hari ini nggak ada.”
Para penduduk setempat juga merasakan banyak dampak dari adanya wisata Gong Perdamaian tersebut. Setidaknya dapat menambah pendapatan masyarakat. Meskipun beberapa yang lalu sempat ditutup sementara akses wisata karena lockdown Covid-19.