Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk dalam lingkup bisnis dan ekonomi. Perkembangan teknologi digital seperti internet dan aplikasi berbasis platform telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pemasaran, mengoptimalkan efisiensi operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), transformasi digital menjadi suatu keharusan untuk dapat bersaing dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Teknologi informasi memungkinkan UMKM untuk menjangkau konsumenyang lebih luas melalui pemasaran digital, serta mengelola operasi bisnis secara lebih efisien dan terukur.
Transformasi digital tidak sekedar mengadopsi teknologi, namun juga membutuhkan perubahan mindset dan budaya pada seluruh lapisan organisasi. Pengembangan "Digital Entrepreneurship" menjadi salah satu strategi penting bagi penguatan ekonomi digital Indonesia.
Meskipun demikian, tantangan bagi UMKM tetap ada, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya, baik dari segi keterampilan SDM maupun akses permodalan untuk investasi teknologi. Upaya pemberdayaan UMKM melalui optimasi media digital dengan dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kebutuhan mendesak untuk mewujudkan transformasi bisnis digital yang berkelanjutan.
Digital Entrepreneurship melibatkan pemanfaatan teknologi digital tidak hanya untuk pemasaran, namun juga untuk menemukan pelanggan baru, merancang produk, menjalin kolaborasi, mempelajari pasar, serta mengelola modal dan pembayaran secara digital. Melalui pengembangan Digital Entrepreneurship, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing, produktivitas, dan resiliensi bisnis dalam menghadapi perubahan lingkungan yang cepat. Dengan demikian, integrasi teknologi informasi dalam transformasi bisnis UMKM memegang peranan penting bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Penggunaan TI dalam bisnis memungkinkan otomatisasi proses yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sistem manajemen informasi, perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP), dan teknologi robotik membantu perusahaan mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat waktu respons. Selain itu, komputasi awan memungkinkan akses data secara real-timedan kolaborasi lintas lokasi, yang sangat penting untuk operasi bisnis yang tersebar secara geografis.
Teknologi informasi telah berkembang dengan pesat dan memainkan peran signifikan dalam mendukung organisasi sesuai dengan tingkat kematangannya. Teknologi tersebut telah diadopsi dalam berbagai bidang kehidupan karena komputasi mampu berkontribusi pada banyak bidang ilmu lainnya.
Dalam dekade terakhir, teknologi informasi tidak hanya menjadi penyedia infrastruktur, tetapi juga berperan secara strategis untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan menjamin eksistensi organisasi di masa depan.
Perusahaan di berbagai sektor menyadari bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang dibut dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, adopsi teknologi informasi dalam bisnis dapat mendorong transformasi proses bisnis, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat daya saing.
TI mendorong inovasi dengan menyediakan alat dan platformuntuk pengembangan produk dan layanan baru. Kecerdasan buatan dan analisis big data memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku dan preferensi pelanggan, yang membantu perusahaan dalam merancang produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
Teknologi seperti Augmented Reality (AR)dan Virtual Reality (VR)juga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih interaktif dan imersif. Selain itu, platform e-commerce dan media sosial memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar dan berinteraksi secara lebih personal dengan pelanggan.
Namun, adopsi teknologi informasi dalam bisnis tidak terlepas dari tantangan. Isu-isu seperti keamanan data, kurangnya keterampilan digital, dan keterbatasan sumber daya harus diatasi agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. Peran pemimpin organisasi sangat penting untuk memastikan bahwa investasi TI sejalan dengan strategi bisnis, sumber daya yang memadai, dan kesiapan organisasi untuk mengadopsi.