Lihat ke Halaman Asli

Kreatif di Tengah Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Guna

Diperbarui: 13 Agustus 2021   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

 

BREBES (02/08) -- Sampah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat di Desa Pruwatan, Kabupaten Brebes. Banyaknya limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga maupun usaha yang dibuang di sembarang tempat, akan menyebabkan sampah menumpuk dan mencemari lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan serta pengelolaan sampah, turut menjadi penyebab.

"Permasalahan utama di desa pruwatan yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai, sehingga dapat menyebabkan pencemaran air", Demikian disampaikan oleh Ketua RW 03 Desa Pruwatan, Pak Hadi Iskandar.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP berupaya untuk memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali. Salah satunya mengubah sampah menjadi produk kerajinan. Adapun sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan yaitu botol plastik, stik es krim, dan kaleng bekas.

Kegiatan pengolahan sampah dilaksanakan di salah satu rumah warga yang berada di Desa Pruwatan, dan diikuti oleh anak-anak SD hingga SMP. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi anak sejak dini mengenai kesadaran untuk melestarikan lingkungan sekaligus mengasah kreativitas. Kegiatan diawali dengan pemberian edukasi mengenai bahaya sampah serta pengetahuan jenis-jenis sampah. Selain itu ditampilkan pula video mengenai dampak penumpukan sampah di Indonesia. Setelah itu dilanjut dengan pembuatan kreasi/kerajinan pemanfaatan sampah plastik menjadi produk bernilai tambah seperti celengan, pot tanaman, serta bingkai foto.

Dok. Pribadi

Para peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka sangat senang dan bersemangat ketika menghias botol plastik bekas air mineral dengan cat, kain flanel sisa, dan bahan lainnya. Selain itu, mereka juga membawa foto masing-masing dari rumah untuk dibingkai dan dihias dengan stik es krim. Hampir semua bahan yang digunakan berupa sampah dan bahan bekas.

"Kegiatan ini sangat bagus untuk mengasah kreatifitas anak-anak, apalagi di masa pandemi, yang notabene lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dan pastinya juga sangat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang mengelola sampah", ujar Fuad, salah satu tokoh masyarakat Desa Pruwatan.

Dok. Pribadi

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat maupun mengedukasi anak-anak akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengasah kreativitas dengan melakukan pengelolaan sampah menjadi produk yang bernilai tambah dengan cara yang asyik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline