Lihat ke Halaman Asli

Hutang dan konflik, Warisan Jenderal SBY untuk kita

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua tahun lagi SBY lengser. Presiden favorit Ibu-ibu kompleks ini akan mengakhiri masa jabatannya yang kedua sejak tahun 2004 . Banyak hal yang menjadi catatan kita semua, dalam mencermati perjalanan mantan personel kabinet Megawati ini. Kita tidak bisa menutup mata atas keganjilan yang terjadi selama pemerintahan Pak Beye. At least, yang paling hangat dan mencengangkan adalah membengkaknya hutang Indonesia.

Utang terus,bingung bayarnya

Ketergantungan pemerintah terhadap utang tak bisa dilepaskan dari kebijakan utang sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan ekonomi secara menyeluruh. Memang faktanya semua negara memiliki hutang . Tapi kenaikan hutang Indonesia sangat signifikan . Berdasarkan data dari Ditjen Pengelolaan Utang, terjadi peningkatan jumlah utang setiap tahun.

Dari tahun 2006 sebesar Rp 1.302,16 triliun ,tahun 2007 sebesar 1.389,41 triliun, tahun 2008 Rp.1.636,74 triliun,tahun 2009 Rp.1.590,66 triliun,tahun 2010 Rp.1.676,15 triliun, dan tahun 2011 sebesar Rp 1.816,85 triliun. Bahkan pada tahun ini pemerintah sudah menargetkan utang sebesar 250 triliun. Kebijakan ini baru terungkap ke publik. Entah apa yang ada di benak SBY sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Jelas kebijakan ini tak pro rakyat, dan hanya berfungsi sebagai stimulus ekonomi makro. Orang yang tak paham ekonomi pun akan gusar melihat kenyataan ini

Konflik dimana-mana

Selain hutang, hal yang akan diwariskan Pak BeYe adalah benih-benih konflik di Indonesia. prestasi perdamaian di Aceh saja merupakan jasa Pak Jusuf Kalla. Lalu apa peran SBY.? Memanasnya Papua. Mesuji,Bima dan akhir-akhir ini berkembangnya premanisme adalah hasil dari sistem pengamanan ala SBY. Masih ingat ketika ada organisasi separatis yang mengibarkan bendera RMS di depan SBY?-saya agak lupa RMS atau OPM-. Hal ini menjelaskan bahwa SBY bukanlah figur pemersatu bangsa.

Telatnya keterlibatan pemerintah di konflik daerah, serta saling lempar tanggung jawab. Kenapa takut dibilang melakukan intervensi? padalah keamanan negara adalah tanggung jawab anda. Masih mau ngeles soal hierarki dan tanggung jawab otonomi daerah .Bagaimanapun stabilitas keamanan nasional adalah tanggung jawab presiden. Jangan sampai SBY mewarisi konflik yang berujung pada disintegrasi nasional.

Bagi-bagi warisan

Intinya warisan ini jelek dan merugikan kita. Dan saya menuntut SBY dan jajarannya memperbaiki keadaan ini. Optimalkan hutang itu untuk benar-benar meningkatkan neraca keuangan kita. Sehingga Indonesia bisa melunasi hutang-hutang Luar negeri, tanpa tersandera kepentingan Indonesia.

Jadikan Indonesia bersatu, dengan kepemimpinan yang berintegritas dan adil. Dihargai masyarakat karena kearifan dan kebijaksanaan. Please Pak BeYe. jangan wariskan kehancuran bagi bangsa ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline