Posisi pelatih sangat sentral dalam sebuah tim, Sebagai otak strategi utama, pelatih memberikan ide-idenya pada tim. Wajar jika posisi ini banyak menjadi perhatian utama dalam membangun tim yang solid. Tengoklah Madrid, Los Galacticos yang bertabur bintang, tampil kurang memuaskan di era kepemimpinan Carlos Queiroz, Maka Pantaslah jika posisi ini sangatlah penting bagi perkembangan sebuah tim, Pelatih yang hebat akan membuat pemain yang biasa-biasa aja, menjadi luar biasa.
Karena posisinya yang sangat krusial, sangatlah wajar jika pelatih meminta kekuasaan lebih, tengoklah kasus yang baru-baru ini terjadi, ketika pelatih sekaliber Fabio Capello memilih mundur dari Timnas Inggris ,ketika keinginannya untuk tetap menjadikan John Terry sebagai kapten The Three Lions ditolak FA. Well langkah Don Fabio ini adalah salah satu bukti bahwa pelatih sekaliber dia pun, memilih mundur ketimbang ide-ide dan konsep permainannya dibatasi pihak tertentu.
Jika Inggris punya kasus Capello, maka kita punya Rahmad Darmawan, pelatih Timnas SEA Games yang akrab disapa Coach RD ini memilih mundur dari jabatannya, ketika PSSI mengeluarkan kebijakan untuk melarang pemain yang mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) membela Timnas Indonesia, Hal ini sontak membuat RD mundur dari kepelatihannya dan memilih Pelita Jaya -klub ISL-sebagai tujuannya.
Well, Dari itu kita bisa memahami langkah yang diambil Coach RD, sambil berharap dia bisa kembali melatih Tim Merah Putih.
Bravo sepakbola Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H