Lihat ke Halaman Asli

Risky Fridy

Mahasiswa Universitas Diponegoro

New Normal Telah Datang, Mahasiswa Undip Berikan Solusi Cara Penyesuaian Baru

Diperbarui: 6 Agustus 2020   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemberian alat touchless handsanitizer untuk Masjid Jami Al-Hidayah

Jakarta (19/7/20) – Wabah Covid-19 membuat semua sektor di Indonesia begitu terpukul, baik sektor ekonomi, pariwisata, kesehatan, bahkan pendidikan.  Berkaitan dengan ini, Universitas Diponegoro mengirimkan mahasiswanya untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Pelaksanaan KKN tahun ini disebut dengan KKN Pulang Kampung, karena dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Selain itu, sebagai bentuk kepedulian Undip terhadap masyarakat, mahasiswa diwajibkan membuat program dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan juga ikut serta dalam tujuan pemerintah yaitu pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Regulasi pemerintah tentang Adaptasi Kebiasaan Normal Baru memungkinkan lokasi tersebut kembali menjadi ramai. Toko-toko, lokasi tempat berjualan pedagang kaki lima dan juga tempat ibadah kembali banyak dikunjungi oleh masyarakat. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Undip telah membuat alat dan menyumbangkan kepada masyarakat dalam rangka membantu menjaga kebersihan tangan sebagai bagian dari protokol kesehatan. Alat ini berupa handsanitizer tanpa sentuh, menggunakan sistem injak yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.

Alat ini mendapat respon baik dari masyarakat, terutama karena alat ini diletakkan di Masjid Jami Al-Hidayah dengan harapan untuk digunakan oleh masyarakat yang melakukan ibadah di Masjid setiap hari.

Dengan banyaknya toko dan pedagang kaki lima yang beroperasi, para pemilik usaha harus dapat melakukan tindakan penyesuaian. Salah satu tindakan penyesuaian yaitu dengan meningkatkan cara melakukan pemasaran produk. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami konsep Marketing Mix 4P (Product, Place, Promotion, Price) dengan tujuan utama dapat membuat produk dijual secara online tetapi juga memperhatikan saingan.

Selain dengan meningkatkan nilai jual, pelaku usaha juga dapat memperbaiki sistem produksi di dalam UMKM. Salah satunya dengan menerapkan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Apabila hal ini diterapkan dan disampaikan kepada konsumen, maka dapat membuat penilaian konsumen terhadap UMKM menjadi lebih baik, mengingat UMKM juga menerapkan konsep ramah lingkungan.

Pelatihan dan pemberian modul untuk UMKM

Salah satu UMKM yang diberikan penyuluhan yaitu UMKM Pembuatan Masker Kain Ibu Betty yang saat ini sudah bergerak ke ranah penjualan online di Instagram dengan nama @litbybettyhernayadi. Karena permintaan pelanggan yang sudah cukup banyak, maka dilakukan pelatihan untuk memperluas pemasaran di marketplace lain seperti Shopee dan Tokopedia.

Harapannya, dengan kedua program ini kepedulian masyarakat meningkat sehingga dapat mengurangi terjadinya penyebaran Covid-19. Selain itu juga diharapkan tingkat pengetahuan pelaku usaha akan sektor ekonomi meningkat sehingga selaras dengan pelaksanaan Sustainable Development Goals poin ke-8 yaitu “Decent Work and Economic Growth” yang sedang diterapkan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline