Lihat ke Halaman Asli

Belum Ada Judul

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.35 pasien tlah selesai melahirkan akhirnya q bisa pulang dengan tenangq masih santai mngendarai sepeda motor q sendiri di tengah jalan raya yang sudah sangat sunyi rasa dingin merasuk kedalam sela2 switer q, pas disaat melewati pemakaman umum yang katanya memang sudah tak pernah di rawat lagi karna terlihat jelas semak2 dan ilalang menutupi pemakaman tersebut,hati q mulai berdebar kencang karna tiba2 q merasa merinding apalagi tak satu orang pun terlihat berlalu lalang di jalan ini, q coba mengencangkan gas agar cepat berlalu dari area pemakaman,ya tuhan tiba2 saja ban motor q kempes,prasaan semakin q rasa sungguh2 tak nyaman,q trun dan q gandeng motor q secepat mungkin tapi semkin q percepat lagkahmalah terasa semakin jauh perjalan tuk mlewati pemakaman tersebut, ingin q berlari meninggalkan motor q tpi q msih berpikir cuma motor ini harta duniawi yg q punya,q baca doa ddalam hati sebanyak mungkin,mata q memang gak mw diam, knapa mesti q harus celingak/u saat kaki q trus mlangkah mata q terfokus ke pohon yang sngat rimbun yang ada didekat q yang berdiri kokoh dipinngiran jalan q lihat dari bawah ke atas tuk memastikan rasa penasaran q.....

@bersambung :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline