Modul ajar adalah sebuah perangkat pembelajaran yang berupa dokumen yang di dalamnya berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam suatu materi berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran. Dalam upaya menunjang kegiatan pembelajaran tersebut, Mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang dalam Program LANTIP 4 menyusun modul ajar dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan belajar pada siswa-siswi di SMP Negeri 23 Semarang. Program ini dilaksanakan langsung oleh Riski Mariska yang merupakan Mahasiswi dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Unnes, dengan tujuan agar siswa lebih mudam memahami materi pembelajaran secara jelas.
Kompetensi atau kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan materi itu perlu dimiliki oleh seorang guru dalam mengajar, agar kegiatan pembelajaran lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Bahan ajar sendiri, dapat diartikan sebagai bahan atau materi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan bahan ajar ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan modul pembelajaran pada materi Sesorah di SMP Negeri 23 Semarang. Dengan adanya bahan ajar tersebut, maka konsep materi yang akan diajarkan dapat lebih mudah disampaikan kepada siswa.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini menunjukkan bahwa penggunaan modul ajar sesorah dapat membantu siswa-siswi khususnya kelas IX (Sembilan) untuk meningkatkan motivasi, respon, aktivitas, dan hasil belajarnya menjadi lebih baik. Dengan adanya modul tersebut, siswa dapat mengukur dan mengontrol kemampuan belajarnya, serta dapat dipelajari di mana saja. Materi yang ada dalam modul ajar Materi Sesorah dikemas secara sistematis dalam tiap sub-bab yaitu, terdapat penjelasan, contoh-contoh, dan uraian rangkuman yang jelas dari materi. Modul tersebut juga menyediakan berbagai macam tugas, latihan-latihan, dan soal assesmen untuk siswa. Modul tersebut juga disusun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan dirancang dalam bentuk semenarik mungkin gar siswa menjadi termotivasi untuk belajar
Berdasarkan uraian kegiatan tersebut, pengembangan bahan ajar penting dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan tersebut memiliki peran penting baik bagi guru maupun siswa. Dalam mengembangkan bahan ajar khususnya modul ajar, guru juga perlu memperhatikan prosedur dan komponen yang ada dalam modul. Komponen-komponen tersebut meliputi pendahuluan, kegiatan belajar, soal latihan, rangkuman materi, tes formatif, tes sumatif, dan tindak lanjut, sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan, dapat melatih keterampilan menulis, kemandirian
Penulis : Riski Mariska
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H