Matematika memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, matematika juga merupakan ilmu dasar yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Berkaitan dengan pembelajaran matematika diharapkan guru mampu meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran, mengingat permasalahan yang umum terjadi di sekolah adalah kurangnya minat, kesenangan belajar, dan rasa percaya diri siswa terhadap pembelajaran matematika. Mereka menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit.
Hal tersebut diyakini sebagai salah satu penyebab kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa banyak yang menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang menakutkan dan sulit untuk dipelajari.
Tanpa kita sadari, matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang penerapannya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari tidak hanya berkaitan pada hal-hal ilmiah saja akan tetapi hampir semua aspek kehidupan manusia berkaitan dengan matematika. Penerapan matematika pada kehidupan sehari-hari sering kali tidak disadari dan berjalan secara alami, namun banyak orang yang belum bisa merasakan manfaatnya, kecuali dalam berhitung praktis. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan keterhubungan antara matematika disekolah dengan matematika dilingkungan luar sekolah.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memasukkan aspek etnomatematika yaitu matematika berbasis budaya, sebagai sumber belajar bagi peserta didik untuk mempermudah belajar matematika. Etnomatematika merupakan jembatan matematika dengan budaya, dengan menerapkan etnomatematika sebagai suatu pendekatan pembelajaran akan sangat memungkinkan suatu materi yang dipelajari terkait dengan budaya mereka sehingga pemahaman suatu materi oleh siswa menjadi lebih mudah karena materi tersebut terkait langsung dengan budaya mereka yang merupakan aktivitas mereka sehari-hari dalam bermasyarakat.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang etnomatematika, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu asal kata etnomatematika. Istilah etnomatematika pertama kali diperkenalkan oleh D'Ambrosio seorang matematikawan Brazil pada tahun 1977.
Definisi etnomatematika menurut D'Ambrosio, etnomatematika sering disebut dengan istilah etnomathematic. Awalan etno-, diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosil budaya termasuk Bahasa, jargon, kode, simbol, mitos, dan bahkan cara berpikir yang spesifik dan menyimpulkan. Kata dasar "mathema" cenderung berarti menjelaskan, mengetahui, memahami, dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan pemodelan. Akhiran "tics" berasal dari techne, dan bermakna sama seperti teknik.
Melalui penerapan etnomatematika dalam pendidikan khususnya pendidikan matematika diharapakan nantinya peserta didik dapat lebih memahami matematika, dan lebih memahami budaya mereka, dan nantinya para pendidik lebih mudah untuk menanamkan nilai budaya itu sendiri dalam diri peserta didik, sehingga nilai budaya yang merupakan bagian karakter bangsa tertanam sejak dini dalam diri peserta didik. Banyak sekali budaya kita yang tanpa kita sadari berkaitan dengan ilmu matematika.
Richardo (2016) melakukan penelitian mengenai peran etnomatematika dalam penerapan pembelajaran matematika pada kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadirnya etnomatematika dalam pembelajaran matematika memberikan nuansa baru bahwa belajar matematika tidak hanya terkungkung di dalam kelas tetapi dunia luar dengan mengunjungi atau berinteraksi dengan kebudayaan setempat dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika. Etnomatematika masih merupakan kajian yang baru dan berpotensi sangat baik untuk dikembangkan menjadi inovasi pembelajaran kontekstual sekaligus mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa sehingga bidang etnomatematika dapat digunakan sebagai pusat proses pembelajaran dan metode pengajaran.
Apalagi di Indonesia ini terkenal dengan banyaknya budaya, kita yang hidup di indonesia khususnya di tanah jawa banyak sekali hubungan budaya kita dengan matematika. Sebagai contoh bentuk dari pembelajaran berbasis etnomatematika yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah konsep matematika pada candi dan prasasti, gerabah dan peralatan tradisonal, motif kain batik dan bordir, permainan tradisional, satuan lokal, dan berbagai macam hasil aktivitas yang sudah membudaya.
Dengan menerapkan etnomatematika sebagai media pembelajaran, terutama pada pelajaran matematika selain agar anak tidak merasa bosan dalam belajar dengan menggunakan etnomatematika kita juga dapat mengenalkan budaya yang ada di Indonesia kepada anak-anak. Etnomatematika juga menyediakan lingkungan belajar yang membangun motivasi peserta didik sehingga pembelajaran matematika menyenangkan.
Dalam upaya meningkatkan literasi matematika siswa terdapat banyak hal yang dapat membantu proses pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran matematika itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memilih model pembelajaran yang sesuai. Salah satu pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa adalah pembelajaran etnomatematika. Etnomatematika merupakan jembatan matematika dengan budaya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa etnomatematika mengakui adanya cara-cara berbeda dalam melakukan matematika dalam aktivitas masyarakat.