Pandemi telah melanda Indonesia dalam kurun dua tahun kebelakang. Banyak kegiatan masyarakat yang di batasi melalui kebijakan PPKM jawa bali. Kebijakan tersebut berdampak pada lumpuhnya perekonomian masyarakat, terutama pada sektor pariwisata.
Sebagai daerah yang sangat bergantung dengan sektor pariwisatanya, Desa Keboireng mengalami dampak yang cukup parah. Jumlah wisatawan menurun drastis dibandingkan pada masa sebelum PPKM Jawa Bali. Ditambah lagi dengan belum pastinya kebijakan tersebut dilonggarkan, hal in turut menambah kehawatiran masyarakat terhadap semakin turunnya minat wiasatan untuk berwisata.
Diperlukan branding wisata aman era new Normal untuk kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali berwisata. Tim pengabdian dari UM meluncurkan branding wisata baru untuk Desa Keboireng. Adapun beberapa point penting dalam branding baru pariwisata desa Keboireng adalah Logo baru, media sosial informatif, dan Video branding desa Keboireng.
Pada tanggal 24 Agustus 2021 tim pengabdian masyarakat UM meluncurkan media sosial dan logo baru Desa Keboireng. Media sosial yang dahulu di ubah menjadi lebih informatif serta menarik guna menarik minat masyarakat untuk berkunjung setelah kebijakan PPKM sudah di longgarkan.
Untuk semakin membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung, dibuat juga video yang berisikan keindahan alam desa Koboireng.
Dokpri
Tim Pengabdian dari UM menilai momentum ini tepat untuk menandai era baru dalam berwisata setelah hampir dua tahun Indoensia dilanda pandemi Covid 19.
Bapak Nanda Harda, Ketua pelaksanaan pengabdian ini menyatakan "pengabdian ini mengajak masyarakat untuk kembali percaya dalam berwisata, saya rasa media sosial adalah media yang paling efektif untuk digunakan". Diharapkan dengan adanya branding baru ini masyarakat mau untuk kembali berwisata, dan akhirnya sektor pariwisata di Desa Keboireng akan berangsur-angsur membaik.
Dokpri