Janganlah terlalu lama mencintai kalau untuk menyakiti. karena dia yang tersakiti akan menyimpan dendam yang tak terobati.
Jangan memberi manisan kalau rasanya asin. Karena itu akan membangkitkan kegelisahan hati yang terdinding penyakit batin
Jangan tunjukkan kebahagiaan kalau hanya manipulasi. Karena derita yang timbul dari kepercayaan lebih sakit dari pada menderita di goresi dengan belati besi
Jangan memberi pesan palsu pada dia yang bersih. Karena dia yang bersih akan terbasuh penyakit ilusi, yang akan memberi pesan kembali dengan membawa pasword "Kamu dinanti ketika kambali".
Jangan mengganggu kalau tidak ingin di ganggu. Karena dia yang terkurung dalam diam sekian lama akan meraung bagai kucing yang tertuding untuk melawan kehadiran benalu
Jangan memberi racun untuk kedua kali dikala racun pertama masih terasa. Karena dia yang telah tersakiti untuk sekali, tidak akan pernah berpikir untuk kembali memberinya naungan di hati yang telah terpalang duri
Menyakiti tidak sederita pembalasan. Berhentilah menjadi hebat dengan membuli, dan larilah sejauh mungkin dari dunianya. Biarkan dia nyaman pada pilihannya, dan jangan memberinya kenyamanan yang tidak dia inginkan
Psikopat adalah dia yang lugu. Hatinya bersih dari noda dikala sunyi. Namun hati itu akan bernoda jika diberi warna. Warnanya lebih pekat bagaikan kegelapan.
Itulah dia, manusia dengan cinta penderitaan, yang berjiwa malaikat dikala bahagia dan berjiwa iblis dikala menderita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H