Lihat ke Halaman Asli

Risky Eko Yuliyanto

Profesi Anggota TNI KC, Anggota Satpam

Jujur adalah Modal Utama

Diperbarui: 3 September 2018   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Nuansa Kedai Kopi ini tak pernah berubah bukan ? Jikapun berubah, maka pelanggan akan banyak yang lari. Tetap begini lebih baik" 

"Benar Bos Eki. Tetap begini saja lebih baik. Ruangan dan dekorasi ini sangat cocok di singgahi anak muda" 

"Oh ya. Apa kau sudah siap dengan semua rencana kita,Roki ?" Bos Eki menekan nadanya untuk memastikan akan keteguhan dan keyakinan Roki.

"Kapanpun anda siap Bos. Meski aku belum sepenuhnya siap. Rencana tetap kita jalankan,bukan ?" Sebuah dialog yang menggambarkan kesepakatan sejak awal.

Dari kerjasama sebelumnya. Bos Eki telah menaruh kepercayaan kepada Roki. Dia yakin meski tidak terlalu hebat dibidangnya. Kejujuran Roki patut diperhitungkan. Tidak semua orang dapat memiliki karyawan seperti Roki. 

"Oh iya Bos. Saya memiliki seorang teman yang ahli dibidangnya. Pernah ku lihat dia ketika memasak. Fuyung Hai itu terasa nikmat dilidah" Sembari membayangkan rasa dan aroma pada saat itu jua. 

"Dia pernah berkerja di Restoran Chinese Food. Mulanya juga dari seorang cuci piring kemudian menjadi tukang masak ketika membantu seorang koki utama. Dari situlah dia membidangi dan mengubah sedikit gajinya lebih besar. Namun sayang nya tidak juga dia bertahan terlalu lama. Dia keluar dengan alasan persaingan kerja sebagai karyawan."

"Hal demikian sudah menjadi menu biasa, jika dia berdiri di perusahaan besar.

Berbeda dengan dirimu,Roki. Kamu akan bekerja sendiri pada mulanya. Ketika sudah tidak mampu lagi untuk bekerja seorang diri. Barulah kamu merekrut seseorang untuk membantu pekerjaan mu." Bos Eki mengatakannya seolah- olah tahu segalanya. 

Sebuah warung Bakmi Jawa yang nantinya akan dikelola bersama. Bos Eki sebagai pemilik utama dan Roki sebagai yang mengurus warung. Mulai dari perapian hingga penyajian.

"Saya pribadi, Roki. Tidak mempedulikan seseorang yang pintar dibidangnya. Jika pun teman itu ahli memasak. Namun dilain sisi dia memiliki sikap tidak jujur. Bukanlah sesuatu yang bisa saya banggakan sebagai Bos." Kulihat keseriusannya dengan melihat tatapan tajam mata Bos Eki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline