Pandemi belum berhenti dan harga kebutuhan pokok masih terus membumbung tinggi. Hal itulah yang menjadi perhatian khusus Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam menginisiasi Program Operasi Pangan Murah (OPM).
Salahsatu contoh yang menjadi indikator adalah harga minyak goreng. Berdasarkan informasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per Selasa (26/10/2021), harga rata-rata minyak goreng curah secara nasional di pasar tradisional naik 0,61 persen menjadi Rp16.500 per kilogram. Sementara, pada minyak kemasan bermerek 1 naik 0,29 persen menjadi Rp17.350 per kilogram dan minyak kemasan bermerek 2 naik menjadi Rp16.850 per kilogram.
Maka pada akhir pekan lalu (30/10), tim ACT Jawa Tengah berkolaborasi dengan Kerohanian Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (KIFS UNNES) menggelar Operasi Pangan Murah di Dusun Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati. Sebanyak 270 KK warga Deliksari berbondong-bondong datang untuk mendapatkan manfaat potongan harga bahan pokok sebesar 50% atau setengah harga yang berlaku di pasaran.
Hamas Rausyanfikr selaku tim program ACT Jawa Tengah mengatakan hadirnya OPM ditujukan kepada keluarga prasejahtera yang masih memiliki kemampuan daya beli meskipun kecil. "Secara teknis warga sudah kita survey terlebih dahulu jadi yang merasakan hadirnya pangan murah ini memang dari kalangan yang paling membutuhkan," imbuh Hamas.
Hadirnya OPM memberikan manfaat kepada berbagai pihak, kata Hamas. "Di satu sisi menguntungkan penerima manfaat yang membeli dengan harga sangat terjangkau. Sementara untuk pengadaan barangnya ACT sendiri membeli aneka bahan pokok dari warung-warung kecil dan pegiat UMKM dengan harga normal selayaknya harga pasaran," lanjutnya.
Kenapa harganya bisa jauh lebih murah separuh harga normal? Sebab, program ini didukung kedermawanan berbagai pihak. Selain Sahabat Dermawan, program Operasi Pangan Murah ini juga mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, program OPM ini masih sejalan dengan program sebelumnya yang terus gencar dilakukan yakni Borong Daganganannya Tambahin Modalnya (BDTM). "Harapannya para pedagang kecil terus kita berdayakan melalui BDTM, lalu masayarakat prasejahtera bisa merasakan manfaat hadirnya OPM," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H