SEMARANG -- Seiring meningkatnya potensi kerentanan sosial akibat pandemi corona baru, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan solidaritas dan menyebarkan semangat kebangsaan. Branch Manager ACT Jateng Agus Budi Haryadi mengatakan, ACT pun terus menjalankan aksi-aksi kemanusiaannya.
"Sejak pertengahan Maret, masyarakat yang berpartisipasi mendukung gerakan filantropi di tengah-tengah kondisi ini naik 154 persen," kata Budi dalam acara Gathering Mitra dan Media bertajuk Bangkit Bangsaku Kamis (15/10). Dukungan masyarakat itu terrepresentasi dalam jumlah donatur ke ACT.
Budi melanjutkan, rasa kemanusiaan masyarakat semakin meningkat di tengah musibah kemanusiaan pandemi Covid-19. "Kami berharap betul pascapandemi ini lahir masyarakat berkarakter kemanusiaan."
Hamas Rausyanfikr selaku ketua Program ACT Jateng mengatakan dengan tema besar "Bangkit Bangsaku", ACT tengah memelihara harapan hidup bangsa. "Masyarakat hari ini kebutuhannya sangat sederhana sebenarnya. ACT hadir untuk masyarakat yang tidak bisa bekerja karena pandemi, bukan hanya memberikan bantuan pangan, air minum, kesehatan, tetapi untuk memberitahu ke masyarakat bahwa ada entitas dari masyarakat."
Lanjutnya, "Lembaga kemanusiaan seperti ACT hadir untuk memastikan mereka masih punya harapan," kata Hamas. Alasan itu pula yang membuat masyarakat bersolidaritas mendukung satu sama lain.
Lebih lanjut, gerakan "Bangkit Bangsaku", ACT ingin menyampaikan bahwa relawan dan program-program ACT hadir untuk masyarakat, antara lain Lumbung Sedekah Pangan, Air Minum wakaf, dan Wakaf Modal Usaha Mikro. Dukungan kepada pahlawan medis juga terus digalakan seperti pembagian Alat Pelindung Diri (APD) di beberapa pusat pelayanan kesehatan."
Narasumber tamu pegiat dakwah di Kota Semarang Ustadz Alfian Yusuf pun menceritakan pengalamannya yang berhubungan dengan solidaritas demi kemanusiaan.
Narasumber tamu pegiat dakwah di Kota Semarang Ustadz Alfian Yusuf pun menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan semangat kemanusiaan.
"Masa lalu sudah memberikan kita banyak pelajaran. Setiap ada kesulitan pasti di sana dibarengi dengan kemudahan. Dimana ada hambatan di sanalah tumbuh benih-benih kejayaan," ungkap Ustadz Alfian.
Ditengah keterpurukan ekonomi hingga mengalami resesi sejatinya di sana ada peluang untuk kita bangkit, lanjutnya. "Seperti dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw, bukan jalan yang mudah. Hambatan rintangan silih berganti datang namun dengan kesabaran, ketaatan dan semangat juang maka pada akhirnya Islam bangkit mendapatkan kemenangan," pungkas Ustadz Alfian.