Lihat ke Halaman Asli

Mampu Bersaing pada Zona Tak Aman, Namun Tak Mampu Memberi Perubahan pada Zona Nyaman

Diperbarui: 28 Juni 2018   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak kebutuhan karena paksaan diri untuk bersaing dengan tuntutan hidup, banyak pula orang karena kebutuhan pribadinya sehingga lupa kebenaran seharusnya mutlak dijadikan kontradiksi. Berhasil bersaing memang dengan orang diluar sana namun tak mampu bersaing dengan pangkal awal hidupnya, bukan karena hari ini berbeda dengan kemarin tetapi kemarin jadi perbandingan untuk kedepannya. 

Situasi sosial dan era globalisasi berkembang tak terkendali untuk menempa kurus keringnya pikiran yang seharusnya kita sadari untuk dihindari dengan konteks berbeda sesuai dengan perspektif masing-masing. Memang di Indonesia itu banyak orang pintar sehingga ilmu sudah tidak dihargai. Panasnya pola pikir disesuaikan berdasarkan infeksi pada sistem pengendalian emosional.

Betapa bahagia kehidupan pelukis goa, hanya dengan hasil alam disekitar dapat membuat karya indah dan terkenang hingga kini tanpa pernah tau pencinta keindannya puas atau tidak. Mereka sadar untuk tinggal sementara untuk berpindah kemudian karena keadaan sudah tak lagi rasional, berbanding terbalik saat ini membuat perubahan hanya saat ingin elektabilitasnya naik lalu hilang ketika turun. Sudah memliki mental bersaing, ketika dibutuhkan diwilayah awal hidupnya mereka tak mau, alasanya sederhanya karna bukan kepentingannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline