Air menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan. Hampir semua aktivitas yang kita lakukan pasti membutuhkan air. Entah itu untuk memasak, minum, mencuci, mandi, bahkan sampai dengan menjalankan kegiatan peribadahan yaitu berwudhu, juga memerlukan air. Tanpa adanya air, maka semua aktivitas kita akan terhambat.
Oleh karena itu, masyarakat perlu untuk mewujudkan adanya kota yang ramah terhadap air, salah satunya yaitu dengan melakukan peghematan air.
Namun, sebelum memulai langkah peghematan air, kita wajib mengetahui seberapa takaran air yang seharusnya kita gunakan untuk memenuhi semua aktivitas sehari-hari. Jangan sampai air yang kita gunakan hanya terbuang sia-sia karena pemakaian yang berlebihan.
Berikut beberapa langkah untuk melakukan peghematan air yaitu :
- Kita dapat mematikan keran setelah digunakan,
- Tidak mengunakan air untuk kegiatan yang tidak berguna, serta
- Kita dapat menggunakan air wudhu secukupnya.
Oh ya Sobat, mengapa pada langkah terakhir terdapat ulasan kita dapat menggunakan air wudhu secukupnya? Ada yang tau?
Yaps, jika kita berbicara mengenai air wudhu, pasti kita akan langsung terbayang akan air yang mengalir pada saat berwudhu. Air yang mengalir tersebut langsung bergerak menuju pembuangan tanpa terhenti.
Sedangkan kita tahu pasti banyak masjid, surau atau mushola yang menyediakan tempat untuk berwudhu. Kebanyakan dari masjid, surau atau mushola tersebut belum melakukan pengolahan terhadap limbah air wudhu.
Padahal limbah air wudhu yang langsung mengalir dapat dikatakan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya. Tidak seperti pada air sisa mencuci, mengepel, dan pada kegiatan lainnya yang pasti telah menggandung unsur limbah berbahaya.