Lihat ke Halaman Asli

Analisa Tugas Ilmu Mantiq

Diperbarui: 7 April 2020   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillah, Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.................

ada sebuah Kasus

Kemarin ibu menonton siaran Tv mengenai kasus penculikan, banyak sekali para penculik menyamar sebagai pemulung, pengamen, penjual keliling dan masih banyak lagi. Setelah menonton siaran tersebut ibu menyuruh kami berhati-hati bila bertemu dengan orang asing, adikku pun ibu ceramahi panjang sekali, tidak boleh naik angkot basinglah, jangan sering keluar rumahlah dan lainnya, aku paham maksud ibu baik, tapi ibu terlalu berlebihan bahkan sampai kami tidak boleh bermain di teras rumah 

Kami hanya boleh bermain di dalam rumah saja. Aku sedikit kesal dengan hal tersebut tapi sudah itu karena dia sayang. Keesokan harinya aku membantu ibu membereskan rumah, aku lihat tempat sampah sudah penuh kemudian aku memasukannya di kotak sampah depan rumah, saat kulihat ada pemulung di depan rumah aku bersikap biasa saja, tapi ibu dengan sigap langsung menarikku masuk ke dalam rumah.

Kesimpulan dan Alasan

Ibu menganggap pemulung itu penculik alasannya karena tampilannya seperti penyamar.

Hubungannya

Penculik itu menyamar sebagai pemulung untuk mengelabui orang-orang, dan disaat orang tua lengah terhadap anaknya mereka pasti akan menculik anak-anak dibawa kabur.

Analisa

Apakah kesimpulannya benar?tidak, sebab bisa jadi dia adalah pemulung asli. Apakah alasannya benar? Tidak, karena tampilan pemulung memang kebanyakan seperti itu. Apakah hubungannya logis? kurang logis, sebab pemulung itu sedang mencari-cari sampah daur ulang dikotak sampah, ia bahkan sudah terlalu tua untuk bisa berniat menculik seseorang, bahkan jika dia ingin menculik dia tidak akan menculik anak-anak dihadapan orang tuanya langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline