Lihat ke Halaman Asli

Iman Kepada Allah : wawancara pedagang

Diperbarui: 5 April 2020   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Curup, 4 Januari 2020


Assalammualaikum Warohmatullahi wabarokatuh,
Puji Syukur senantiasa kita ucapan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas saya ini dengan lancar, tak lupa pula kita kirimkan shalawat beserta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang mana telah membawa kita dari alam jahiliah menuju alam yang serba kecanggihan seperti saat sekarang ini.

Beberapa hari yang lalu saya mewawancarai ibu seorang penjual gorengan, ya bisa dikatakan bukan wawancara sih, karena seperti bincang-bincang biasa. Ibu ini menjual gorengan disekitaran fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam IAIN Curup, siang itu saya bersama teman saya niatnya Cuma mau makan saja, tapi karena teringat tugas untuk mewawancarai seorang wirausahaan, ya sekalian saja hari itu kami mewawancarainya.

Nama ibu ini adalah Ibu Mar, Ia mempunyai dua orang anak dan Ia sudah berjualan Cukup Lama disana, saya bertanya kepadanya "buk, iman kepada Allah itu apa sih?" lalu ibunya menjawab, "iman kepada Allah itu artinya kita meyakini akan adanya Allah", lalu saya melanjutkan pertanyaan "terus cara ibu beriman kepada Allah itu gimana bu?", ibunya sambil tersenyum menjawab, "ya seperti melakukan ibadah contohnya sholat", saya mengangguk seolah mengerti, "lalu gimana caranya ibu bagi waktu sholat dengan keseharian ibu yang seperti ini?", ia menjawab, "yah gimana ya, saya sempatkan saja sholat, biasanyakan saya pulang jam 1 atau jam 2, jadi sepulang itulah saya langsung mengerjakan sholat saya", "oh jadi begitu ya buk, hmm beralih pertanyaan nih buk, kan profesi ibu kan seorang pedangang, biasanyakan ada mahasiswa yang curang saat belanja, misalnya ada yg gak bayar gitu, ibu nanggepinnya gimana?", dengan lembut ibu Mar menjawab, "iya benar sekali nak, kadang ada anak-anak yang gak bayar, meskipun ibu tau dia gak bayar tapi ibu tidak langsung mengatakannya, ibu cukup mengikhlaskannya, kalau ibu ngomong atau tegur dia nanti takutnya dia malah malu didepan orang banyak, jadi ibu mengikhlaskan saja, karena rezeki sudah ada yang mengatur".

Jadi dapat kita ambil kesimpulan dari wawancara singkat saya ini, seperti apapun profesimu dan sesibuk apapun kamu itu semua tidak bisa dijadikan alas an untuk tidak beriman kepada allah seperti mengerjakan perintahNya, sholat adalah kewajiban kita umat muslin dan merupakan bagian dari iman kepada Allah. Meyakini kekuasaan Allah juga termasuk kedalam iman kepada Allah, saya kagum kepada ibu Mar, ia sangat ikhlas dalam pekerjaanya dan meyakini bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah Swt.


Sekian Pembahasan saya kali ini, terima kasih kepada Allah Swt. dan semua orang yang terlibat dalam tugas saya ini, apabila ada kesalah kata saya mohon maaf, kepada Allah saya mohon ampun, wabillahiltaufik walhidayah wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline