Felicia menunjukkan bahwa kepercayaan dirinya terbentuk melalui pengalaman positif yang ia dapatkan di lingkungan sekolah. Menurut Hurlock, pengalaman berhasil dapat memperkuat kepercayaan diri dan konsep diri positif. Felicia merasa percaya diri karena dukungan dari guru dan teman-temannya. Contohnya, ketika ia berhasil memenangkan lomba tari tradisional, hal ini menjadi pengalaman berharga yang meningkatkan keyakinannya pada kemampuan dirinya.
Teori Hurlock menekankan pentingnya penguatan dari lingkungan sosial, seperti pujian dan dukungan, untuk membantu individu merasa dihargai. Hal ini terlihat pada Felicia, yang mendapatkan dukungan penuh dari guru dan teman-temannya selama mempersiapkan lomba.
Hurlock juga menyatakan bahwa proses belajar dipengaruhi oleh minat dan motivasi. Felicia menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap pelajaran Bahasa Inggris, terutama karena guru menyampaikan materi secara kreatif. Sesuai dengan teori Hurlock, metode pembelajaran yang bervariasi, seperti penggunaan permainan dan aktivitas interaktif, dapat meningkatkan minat siswa dan memperkuat motivasi intrinsik mereka.
Felicia juga menegaskan bahwa pelajaran yang disampaikan dengan cara yang menarik dapat membuat siswa lebih mudah memahami dan menikmati proses belajar, bahkan untuk mata pelajaran yang bukan favorit mereka. Ini sejalan dengan pandangan Hurlock bahwa pengalaman belajar yang menyenangkan akan mendorong perkembangan akademik dan emosional siswa.
Dalam teori Hurlock, kegagalan sering kali dianggap sebagai tantangan yang dapat membentuk individu menjadi lebih tangguh. Felicia menunjukkan bahwa ia belajar dari kegagalannya saat membuat kesalahan dalam lomba tari tradisional. Dengan mengevaluasi kesalahan dan menerima dukungan dari teman-temannya, ia mampu bangkit dan tampil lebih baik di kesempatan berikutnya.
Hurlock menekankan bahwa kegagalan yang diatasi dengan sikap positif dapat membantu individu mengembangkan ketahanan emosional dan kemampuan memecahkan masalah. Felicia mencerminkan hal ini melalui pendekatannya yang optimis terhadap tantangan yang dihadapi.
Felicia juga berbagi bagaimana ia menerima kekurangannya dan berfokus pada kelebihannya. Hurlock menyatakan bahwa penerimaan diri adalah komponen penting dalam membangun konsep diri yang sehat. Dengan tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan menekankan pada apa yang ia kuasai, Felicia mampu membangun rasa percaya diri yang kokoh.
Menurut Hurlock, dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial memainkan peran besar dalam membantu individu menerima dirinya. Felicia merasa terbantu oleh keluarga dan teman-temannya yang selalu mendukung dan mengingatkannya untuk fokus pada potensi yang ia miliki.
Kisah Felicia Aditya adalah ilustrasi nyata dari prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam teori Hurlock. Melalui pengalaman yang membangun kepercayaan diri, pendekatan kreatif dalam pembelajaran, cara positif menghadapi kegagalan, dan penerimaan diri, Felicia mampu mengembangkan konsep diri yang positif.
Dalam perspektif Hurlock, perjalanan Felicia ini mencerminkan bagaimana lingkungan, pengalaman, dan dukungan sosial dapat membentuk individu menjadi lebih percaya diri dan tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H