Aku kembali. Sudah lama, tak bersua dalam tulisan-tulisan hati dan ditunjukkan untuk berbagi. Bahkan, sedikit tersusun rapi dalam blog pribadi. Ah, Kompasianaku sudah berapa lama dirimu di tinggalkan. Maafkan diriku. Aku adalah salah satu dari ribuan manusia yang paling 'moody-an' di dunia ini. Moodku tidak selalu bisa ditebak.
Sewaktu-waktu dapat berubah menjadi wanita terbahagia sepanjang sejarah. Seketika, bisa saja terdiam dan merasa terpuruk sendiri. Suatu hari, aku bisa menjelma menjadi sosok yang pedendam. Lain hari, ajaibnya di jiwaku tertanam semangat tinggi tanpa henti dan berambisi. Buruk sekali sifatku.
Begitulah Kompasianaku, aku tidak bisa rutin memberikanmu asupan kata-kata yang berasal dari memoriku. Begini ceritanya, otak dan jari-jariku terkadang tidak bisa diajak kerja sama.
Terkadang otakku ingin mengetikkan semua rangkaian alfabet dalam lembaran microsoft word tapi jari-jariku menolak. Jari-jari ini lebih memilih berselancar di dunia maya yang penuh akan hujatan, pujian, ujaran kebencian, dan perdebatan. Melelahkan tapi, yah selalu membuat penasaran.
Aku tidak bisa menulis dengan baik tentang keseharian, apabila tidak ada keluh kesah yang aku rasakan. Tak heran, sebagian cerita pendekku terlahir dari sebagian besar kisah nyata dan impianku.
Tulisan opiniku, merupakan kritikan dan harapanku tentang sesuatu. Sedangkan, puisi-puisiku isi dari semua pelampiasan curahan hatiku. Ini rahasiaku, berteman denganmu. Kamu sudah terlalu baik, menyediakan tempat terbaik dan menginspirasi. Sehingga semua perasaan, emosi, amarah, dan mimpiku tersimpan didalamnya. Bahkan, aku bersyukur apabila tulisan-tulisan tersebut dapat dibaca ataupun dijadikan pelajaran bagi para pembaca. Luar biasa, bangga sekali AKU.
Hai Kompasiana! Jangan pernah bosan, karena kamu akan selalu menjadi pelampiasan terbaik disaatku membutuhkanmu (Semoga kamu tidak berpikir, aku jahat). Disaat seperti apakah itu? Momen-momen yang paling melekat dalam hatiku, akan selalu aku curahkan di kanal Sastra mu.
Kritikan terpedas terhadap sesuatu yang membuatku kesal akan terbingkai di kanal-kanal sosialmu. Kompasianaku tidak pernah marah jika aku menuliskan opini 'pedas, Kompasiana selalu menerima tulisan para kompasianer pemula, bahkan dahulu Kompasianaku pernah menerima artikel-artikel recehku dan segelintir cerpen cinta 'menggelikan' itu.
Jadi, tulisan sekarang terlahir dari moodku yang mana? Tulisan ini berasal dari otak jernihku yang terlepas dari emosi kegalauan tak berkualitas. Perlu diketahui, saat aku menulis ini aku berada ditempat ternyaman sembari mendengarkan lagu-lagu indah dari list musicku.
Saat ini, aku tengah berusaha menjadi orang terbaik versiku dan semogakan ya agar sesuai dengan keinginan orang-orang tersayang di sekitarku. Tulisanku ini diperuntukkan, kepada blog Kompasiana tersayangku yang telah membuka lebar bagi 'aku' untuk bisa mencurahkan semua pemikiran dan isi hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H