Ini cerita seorang wanita yang memulai kisah cintanya saat di putih abu-abu. Seorang yang tidak begitu terkenal di dalam sekolahnya. Wanita itu mengenal sosok pria yang ia sukai di sebuah ruangan, terngiang dalam memorinya yaitu pria yang tertawa senang dengan menyipitkan matanya di belakang bangku sekolah berselang satu meja dan berseberangan. Pria itu tertawa dengan perkataan konyol wanita yang dia ucapkan pada masa itu. Siapa pria itu? Dia adalah pria yang menjadi seseorang spesial di hati wanita tersebut. Pria yang bertubuh tinggi dengan dadanya yang bidang membuat wanita tersebut selalu semangat datang ke sekolah.
Pria itulah yang membuat wanita berteriak dalam hatinya bahwa dia ingin memiliki pria tersebut. Pria tersebutlah berhasil membuat sosok wanita yang polos itu menunggu dan menunggu akan pembalasan terbaik darinya. Selama satu tahun dia harus bersembunyi-sembunyi, melihat sosok pria tersenyum dari kejauhan dan selalu berharap ia datang dalam mimpinya. Tidak ada hal yang lebih berharga dari penghargaan hanya melihat dia ada tiap harinya. Pria tersebut menyukai olahraga.
Wanita tersebut rela menunggu suatu hari hanya untuk melihat dalam diam saat dia bertanding. Sudah seribu khayalan yang ia buat tentang pria tersebut, sudah puluhan coretan namanya yang ia ukir indah, sudah ratusan kata-kata yang ia buat hanya untuk menunjukkan isi hatinya. Wanita itu selalu yakin bahwa pria tersebut akan membalas cintanya walaupun dalam diam saja.
Dia selalu merasa setiap tatapan pria tersebut adalah salahsatu arti cinta yang ia tunjukkan. Walaupun pada akhir cerita mereka secara ketauhidan berbeda. Tuhan satu tetapi mereka yang tak sama, mungkin itu ungkapannya. Pria tersebut merespons saat wanita ini mengucapkan sesuatu di sosial media.
Tetapi, pada suatu hari perpisahan terjadi. Hanya wanita tersebut yang sedih dengan keadaan tersebut. Hanya ada dua hasil jepretan yang bisa dimiliki seorang wanita tersebut terhadap pria disukainya. Terpampang di foto seorang pria yang bingung tersenyum kaku karena seorang wanita yang telah meminta foto bersamanya. Dan satu lagi siluet wajah yang tersenyum dari wanita itu tampak bahagia dan ditambah gaya tangannya untuk menghilangkan rasa degup kencang di jantungnya.
Wanita itu mengungkapkan, dia hanya mempunyai dua alasan berfoto dengan seseorang pria, pertama karena pria termasuk orang terdekatnya dan yang kedua pria tersebut orang disukainya. Tahun kedua dia jauh dari pria tersebut untuk menuntut ilmu, tetapi perasaan yang tetap sama terjadi pada diri wanita itu. Dia hanya akan berhenti apabila Tuhan akan menggambil rasa cinta tersebut.
*Salam untuk pengagum rahasia di luar sana, Kalian luar biasa!*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H