Lihat ke Halaman Asli

Bab 20 Audit terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

Diperbarui: 5 April 2016   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


DISKRIPSI SEDIAAN

Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal ataupun barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Didalam perusahaan dagang, sediaan  terdiri dari sediaan barang dagang. Sedangkan dalam perusahaan manufaktur sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies).

Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditordidalam proses auditnya karena berbagai alasan, sebagai berikut :

1.       Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tepat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.

2.       Penentuan besarnya nilai sendiaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual (cost of good sold) sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.

3.       Vertifikasi kuantitas, kondisi dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibandingkan dengan vertifikasi sebagaian besar unsur laporan keuangan yang lain.

4.       Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.

5.       Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.

PRINSIP AKUNTASI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.

2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilai pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung juga. Kos pengganti ini (current replacement cost) harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir keluar pertama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline