Lihat ke Halaman Asli

Riska Dheasari

I cant calm. Im a Scorpio

Bandung, Bolehkah Aku Jatuh Cinta Padanya (Sekali Lagi)?

Diperbarui: 15 Desember 2017   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto milik dan oleh : Fiersa Besari -2015)

"Aku selalu tidak habis pikir bagaimana cara takdir dan waktu saling bekerja. Dulu, nasib pernah sengaja mempertemukan aku denganmu. Lalu, sang waktu  memberi jeda antara kita lewat orang lain yang diharap harap bisa jadi terakhirmu. Dan, kali ini, sepertinya sang waktu dan takdir bekerjasama mengujiku  dengan mempertemukan kita kembali"

Bandung sore ini masih basah diguyur hujan sejak pagi hari. Langit memang kelabu tapi di hatiku seperti ada pelangi setiap kali aku memikirkanmu. Masih tersisa beberapa saat lagi sebelum janji kita bertemu untuk mengulang kembali "pertemuan pertama" setelah satu tahun berlalu. 

Ah, apa kamu masih membenci hujan? Karena aku tahu kamu selalu malas membawa payung dan lebih memilih mencari tempat berteduh sambil meminum kopi hangat dan kemudian hilang dalam diam memandangi tetes air yang turun. Apa aku harus menawarkan diri menjemputmu kali ini?  Bukan..bukan karena aku tahu kamu lebih memilih berlindung dibalik jaketku dibanding memakai jas hujan seperti dulu,tapi karena memang aku rindu,dan ingin segera bertemu. 

"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. - Pidi Baiq" 

Sepenggal kutipan yang tidak pernah bosan ku baca dengan sengaja,salah satu karya tulis hasil pemikiran seniman asal Bandung yang diabadikan pada sebuah dinding besar di  Jl. Asia Afrika. Aku berdiri tepat di bawahnya. Beberapa kali kulirik arlojiku untuk sekedar memastikan aku berada di tempat yang tepat dan waktu yang tidak terlambat sesuai yang aku janjikan padamu. Kulempar pandanganku ke sekeliling, mencoba sedikit keberuntungan untuk mendapati sosok kamu di antara keramaian kota yang hiruk pikuk menyambut datangnya libur panjang.

Lalu..

Di duniaku,waktu seakan berhenti sejenak ketika mataku bertemu dengan matamu lebih dulu di kejauhan. Kemudian waktu berjalan melambat saat aku melihatmu tersenyum sambil melambaikan tangan, berjalan, menembus hujan dan keramaian sembari berlindung di balik payung berwarna merah tua, warna kesukaanmu untuk menuju padaku

Ya, kamu terlihat sangat berbeda dari apa yang memoriku sanggup ingat di saat terakhir kali kita bertemu. Tentu saja, perubahan yang aku maksud dalam artian yang baik. Kini, hijab membalutmu dengan indah. Tidak berlebihan, tidak juga terlihat kurang. Semua yang ada padamu tampak pas saat ini. Tetap saja yang terpenting bagiku, bukan hanya tentang kamu yang benar hadir di hadapanku sekarang, namun kenyataan bahwa kamu baik-baik saja menjalani hidupmu selama ini sudah cukuplah menenangkan bagiku.

Jalanan di Bandung malam ini masih terlihat basah, udara yang mengisi ruang di antara kita  malam ini pun terasa lebih dingin dari biasanya. Namun ternyata jatuh cinta kepadamu, meskipun ini bukan yang pertama kali, terasanya masih  sehangat ini.

Bandung, bolehkah aku jatuh cinta padanya (sekali lagi) ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline