Pagi ini Aku bersama kedua orang tuaku mengelilingi masjid terapung di Kuantan. Pemandangan indah semula jadi sangat menyejukan mata memandang, aku bahagia bisa berjalan pagi ini bersama keluargaku juga santriwan dan santriwati yang belajar di pesantren ini.
"Nun, bagaimana tidur semalam boleh lelap?" Ustazah Ainun bertanya kepadaku sambil kami berjalan menuju pondok kedai makan dekat Pesantren itu.
"Boleh lelap, tapi ada yang sedikit pelik lah ustazah," beritahuku kepadanya dengan nada sedih.
"Kenapa kamu bersedih?" Siti kawan pondok bertanya.
"Aku mimpi di kelilingi kuda putih banyak sekali, bukan itu sahaja tubuhku melayang." Balasku.
"Mimpi adalah bunga tidur. Jika mimpi buruk jangan beritahu kepada orang ."
Nun angguk dan faham.
****
Sore itu hujan deras mengguyur desa Kelantan dan juga masjid terapun yang ada di Kelantan. Cuaca yaang tak mengizinkan untuk keluar memaksa Nun untuk keluar membeli pembalut dan meminta ditemankan oleh orang tuanya.
''Ayah, Ibu, temankan Nur pegi ke ke kedai untuk beli pembalut sebab pembalut simpanan sudah habis.''
''Nur, kamu ini kebiasaan, ya. Selalu nggak pernah buat persiapan.''