Beberapa tahun sebelumnya
Kelantan, Malaysia. 20 Januari 2020.
Sore pukul 18.00 PM MYT
Sejak covid 19 melanda dunia Aku dan keluargaku memutuskan pindah ke Kelantan, kota Bharu, Ibu kota kerajaan Kubang Kerian, Semenanjung Malaysia. Sebelumnya kami menetap di Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Malaysia yang terkenal Bandaraya Mertropolitan dan banyak pabrik tegak terpacak serta gedung yang tinggi salah satunya Menara Berkembar Pertronas.
''Nun, sabar ya. Sebentar lagi sampai dirumah baru kita di Kelantan ini,'' ujar Ayah dan Ibuku yang duduk di sebelah kanan kiriku. kami menaiki kereta api jadi memakan waktu lama, delapan jam perjalanan. Lepas solat subuh kami bersiap dan sebentar lagi akan sampai.
"Ayah, kalau di Kelantan mau kerja apa? Nun masih sekolah kelas tiga SMA tak lama lagi lulus,'' keluhku.
''Jangan khawatir, Ayahmu sudah uruskan semua itu karena kita akan menetap di Kelantan." Ucap ibu sambil menggenggam lembut tanganku.
Aku hanya senyum saja sambil melemparkan pandanganku keluar melalui jendela kereta api, bendera terpacak di setiap sudut tepi jalan. Bendera Kelantan mempunyai makna tersendiri, warna merah [kejujuran Raja, pembesar dan rakyat jelata kepada Negeri] bersama bulan sabit dan bintang [Islam] tombak dan keris yang bertema putih [kesucian Sultan yang memerintah Negeri Kelantan]
Masa pun berlalu.
Kami turun di stasiun keretapi Tanah Merah, Kelantan.