Lihat ke Halaman Asli

Riska Aulia

universitas islam sultan agung semarang

Inovasi Pembelajaran Matematika: Menggabungkan Teknologi dan Media Interaktif

Diperbarui: 4 November 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Riska Aulia

NIM : 34202300018

Dosen Pengampu : Nila Ubaidah S.Pd,M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Matematika Kontemporer

Institusi : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Inovasi Pembelajaran Matematika: Menggabungkan Teknologi dan Metode Interaktif

Tanggal: 4 November 2024

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, dunia pendidikan matematika juga mengalami kebaruan yang signifikan. Berbagai metode baru kini diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan mengatasi tantangan dalam pembelajaran.

Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang memberikan andil bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional serta membentuk insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Siswa memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis, memecahkan masalah dan membantu memahami bidang studi lain diantaranya: fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi dan sebagainya. Tanpa kita sadari matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari meskipun dalam bilangan dan operasi yang sangat sederhana. Masih banyak siswa menganggap matematika itu sulit dikarenakan sebelumnya siswa sudah memiliki rasa takut, belum bisa belajar dan menerima materi dengan senang hati sehingga pada akhirnya malas belajar matematika. Dengan demikian, guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai konsep matematika, siswa menjadi lebih senang dan bersemangat, merasa nyaman dan tidak adanya rasa takut dalam belajar matematika.(Manik et al., 2022)

Digital GameBased Learning (DGBL) atau pembelajaran yang berbasis gamedigital adalahsuatumetode yang menggunakan teknologi gameera masakini, sebuah gamedigital apa pun bisasajadisebutsebagai mediaatau alat pembelajaranjika terdapat unsurkognitif pembelajaran didalamnya.(Wijaya & Andriyono, 2020)Dalam sebuah pelajaran yang berbasis gameini peserta didik diharapmampu belajar dan berfikir secara langsung melalui tindakan yang dilakukan oleh peserta didikdalam game.Pembelajaran permainan abad 21 permainan gameedukasimasakini dapat digunakan sebagai alternatif untukmeningkatkanpembelajaran Matematika dalam pengalaman yang menyenangkanserta mendidik siswa untuk dapat berpikir lebih kritis. Demikian dapat dikatakan dengan menerapkan metode Digital GameBased Learning (DGBL), belajar bukan hanya menarik namun juga memotivasi karena bentuk medianya sebuah gameyang di dalamnya ada sebuah misi atau permasalahan kedalam bentuk permainan yang menarikminat siswa (Dosen Jurusan, 2016). Higher-Order Thinking Skills (HOTs), adalah salah satu rujukanutama dalamprosesketerampilan berpikir kreatif,kritis,inovatifdan ini adalah tingkat tertinggi dalam hierarki proses kognitif. Higher-Order Thinking Skills (HOTs) melibatkan keterampilan kognitif, yaitu keterampilankognitif iniuntuk menganalisis, mensintesis, mengevaluasi. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan gameedukasi memiliki peran positifdalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan game edukasi pada pembelajaran Matematika, diharapkan dapat memotivasi belajar pada siswaagar lebih kreatif dan berpikir kritisdan pula dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu, penulis berniat menerapkan gameedukasi menggunakan Pendekatan Langsung, metode Digital GameBased Learning (DGBL) berbasis penerapan Higher-Order Thinking Skills (HOTs) pada media pembelajaran gamediharapkan mampu membantu meningkatkan keterampilan kognitif melalui media gameedukasi iniyang bertujuan untuk memudahkan proses pekerjaan guru dan orang tua dalam meningkatkan minat belajar matematikadalam penguasaan keterampilan berhitung dan bernalar pada siswa.(Oktavia & Qudsiyah, 2023)

Selain itu, metode pembelajaran berbasis proyek semakin populer. Siswa diajak untuk menyelesaikan masalah nyata yang melibatkan konsep matematika, seperti perencanaan anggaran untuk acara sekolah atau analisis data sederhana. Pendekatan ini membuat siswa lebih memahami relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline