Tradisi Saparan pada Masyarakat Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak
Tujuan dari penulisan karangan ini adalah untuk menunjukkan kepada pembaca tentang penerapan tradisi Saparan dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dari hasil pengamatan saya, saya mendapatkan banyak pengalaman tentang tradisi Saparan, yang akan saya jelaskan pada karangan ini.
Saparan merupakan sebuah tradisi yang ada di daerah Jawa. Saparan yang saya teliti dalam penelitian ini adalah saparan yang bertempat di Desa Sumberejo. Desa Sumberejo merupakan desa yang berada di antara perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Desa ini masih menghormati salah satu wujud kebudayaan yang mereka miliki, yaitu Saparan. Saparan berasal dari kata "Sapar" yang merupakan salah satu bulan dalam penanggalan Jawa, sehingga dapat diartikan sebagai ritual atau tradisi tahunan yang dilakukan pada setiap bulan Sapar dan hanya berlangsung sekali untuk masing -- masing desa.
Saparan bermula sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah swt atas hasil panen ladang yang diperoleh di desa mereka dan juga sebagai bentuk Merti Desa agar desa tersebut selalu sejahtera dan jauh bebas dari musibah. Mereka mengundang kerabat dan teman untuk datang berkunjung ke rumah mereka pada hari pelaksanaan Saparan. Mereka yang berkunjung akan dijamu oleh tuan rumah. Di Desa itu juga ada pertunjukan kesenian -- kesenian Jawa untuk menghibur para pengunjung yang datang.
Hingga saat ini, masyarakat Desa Sumberejo masih mempertahankan tradisi Saparan sebagai wujud kebudayaan mereka. Meskipun dahulu pernah ada aturan yang melarangpelaksanaan tradisi Saparan. Saparan saat ini bukan hanya semata -- mata hasil warisan saja, tetapi juga merupakan hasil tekad masyarakat Desa Sumberejo untuk menjaga budayanya.