Lihat ke Halaman Asli

Riska AmaliaSofiana

universitas Muhammadiyah malang

Kebijakan Pembangunan Keluarga di Indonesia

Diperbarui: 30 Juni 2021   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan Pembangunan Keluarga di Indonesia

Oleh: Riska Amalia Sofiana

Abstrak

Jika ingin membangun rumah tangga yang harmonis salah satunya harus saling mengerti antara kedua pihak, Pembangunan keluarga tak bisa melupakan generasi muda. Pada 2015, negeri ini memiliki 65 juta remaja dan penduduk dewasa muda berusia 15-29 tahun. Jumlah ini merupakan jumlah yang besar dan merupakan modal dalam 2028-2031.

Kata Kunci: Saling Mengerti

Pendahahuluan

  Salah satu tujuan khususnya adalah meningkatkan peran serta seluruh Kementrian/Lembaga, stakeholder dan mitra kerja serta masyarakat dalam peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; meningkatkan kesadaran keluarga dalam penerapan 8 (delapan) fungsi keluarga; meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter sejak dini serta terlaksananya (empat) pendekatan ketahanan keluarga. delapan fungsi keluarga tersebut adalah fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi kelestarian lingkungan. Sementara 4 (empat) pendekatan ketahanan keluarga adalah keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya dan keluarga peduli dan berbagi.

Pembahasan

 Dampak dari terjadinya pernikahan anak ini selain berisiko pada kesehatan reproduksi perempuan karena alat-alat reproduksinya belum matang dan siap digunakan, juga berisiko meningkatkan angka kematian ibu dan juga angka kematian anak. Selain hal itu menurut hasil studi di 55 negara berpendapatan menengah dan rendah menunjukkan adanya hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan angka kejadian stunting. Makin muda ibu saat melahirkan, makin besar kemungkinan untuk melahirkan anak yang stunting (Finlay, Ozaltin and Canning, 2011). Kejadian stunting juga merupakan beban keluarga serta negara di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline