Lihat ke Halaman Asli

Riska Amalia

Pelajar SMAN 1 PADALARANG

Indonesia Darurat "Bullying"

Diperbarui: 8 Februari 2020   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : radioidola.com

Beberapa hari lalu saya menonton berita di TV. Sebuah kabar yang sedang hangat diperbincangkan. Setelah kasus bullying yang berujung pada aksi bunuh diri tiga pekan lalu terjadi. Kali ini bullying terjadi pada seorang pelajar kelas VII SMPN 16 Malang, berinisial MS. 

Di berita itu disebutkan setelah diselidiki oleh polisi, diketahui ada tujuh orang yang menjadi pelaku bullying atau perundungan yang mengakibatkan jari tengah korban terluka parah sehingga harus diamputasi karena tidak dapat berfungsi lagi. Tidak hanya itu, sekujur tubuh MS dipenuhi dengan luka. Menurut para pelaku tindakan tersebut hanya sebuah candaan tidak bermaksud menganiaya. 

Sungguh miris rasanya melihat ini semua. Pasalnya kasus bullying baik berbentuk fisik maupun verbal berdampak pada kerusakan fisik jangka panjang bahkan bisa merenggut nyawa seseorang. Sekolah dan orang tua memegang peran sangat penting dalam hal ini. Penting bagi orang tua melakukan interaksi yang baik dengan anak. 

Orang tua harus menanamkan kepada anak bahwa Allah maha melihat setiap perbuatan yang kita lakukan baik perbuatan baik maupun buruk. Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan kepada anak caranya untuk memilih teman bergaul yang baik karena pergaulan juga memiliki peran yang penting.

Tidak hanya orang tua, sekolah juga memegang peranan yang penting. Sekolah harus lebih ketat melakukan pengawasan terhadap siswanya. Akan lebih bagus lagi jika setiap sudut sekolah dipasang CCTV untuk memantau setiap aktivitas  agar kasus serupa tidak terjadi lagi.

STOP BULLYING!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline