Lihat ke Halaman Asli

Riska DewiAndriyani

saya seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Narasi

Diperbarui: 18 Oktober 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pagi hari yang cerah di sebuah perumahan, Putri bersiap untuk berangkat untuk melamar kerja di suatu perusahaan yang terletak di Jawa Barat. Ia sudah menyiapkan semua berkas yang diperlukan sesuai dengan syarat-syarat perusahaan tersebut. sebelum Putri berangkat ia sarapan pagi bersama keluarga terlebih dahulu. Setelah sarapan Putri berpamitan dengan ibu bapaknya dengan bahasa sundanya yang sudah terbawa sejak kecil,

"Ibu sareng bapak, nyuhun keun pidoana mugi abdi lancar sareng tiasa ngerjakeun tugas-tugas abdi," Kata Putri.

"Iya nak geus pasti. Hati-hati waenya," balas ibunya Putri.

Putri berangkat dengan ojek langganannya dan sudah menunggu di depan gerbang rumah Putri,

Putri langsung naik ke motor untuk langsung diantar ke perusahaan tersebut. Bapak ojek langganan putri seperti biasa menyapa orang tua Putri,

"Wilujeng enjing bu, pak. Punten bu, angkat heula." kata ojek langganan Putri.

"Nuhun pak, hatur nuhun pak eta geus dianterkeun." kata bapak Putri.

Putri pun langsung bergegas untuk berangkat, selama di perjalanan Putri merasa senang tetapi juga cemas karena takut terlambat. tetapi kecemasan Putri salah, karena dia datang tepat waktu di perusahaan tersebut.

"hatur nuhun pak," kata Putri setelah turun dari motor.

Ojek langganan Putri tersenyum lebar, membalas pernyataan dari Putri.

tetapi, sesuatu hal terjadi ketika sedang di jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline